Konsumsi Dua Kiwi Sehari Turunkan Risiko Penyakit Tak Menular

Rabu, 25 Mei 2016 | 18:26 WIB
Konsumsi Dua Kiwi Sehari Turunkan Risiko Penyakit Tak Menular
Ilustrasi kiwi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tren penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengarah pada penyakit tidak menular seperti stroke, serangan jantung, diabetes, hipertensi hingga kanker. Hal ini diperkuat dengan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 yang menunjukkan bahwa insiden penyakit tidak menular meningkat, yaitu menjadi 59.5 persen pada 2007 dari sebelmnya 49.9 persen.

"Bahkan penyakit ini tidak hanya diderita oleh dewasa tua, karena remaja hingga dewasa muda juga banyak ditemukan mengidap penyakit tidak menular yang mematikan ini" ujar pakar gizi, dr Fiastuti Witjaksono, SpGK dari FKUI-RSCM pada temu media 'Awali Sehatmu dengan Kiwi Zespri' di Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Salah satu penyebabnya, menurut dia, kurangnya konsumsi sayur dan buah pada masyarakat Indonesia. Bahkan ia menyebut, 93.6 persen masyarakat Indonesia berusia di atas 10 tahun tergolong dalam kategori kurang makan buah dan sayur.

"Kurangnya makan sayur dan buah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seperti diabetes tipe 2 dan kanker usus besar. Oleh karena itu penting adanya perubahan gaya hidup dan pola makan termasuk memperbanyak asupan sayur dan buah untuk mencegah risiko penyakit tidak menular," imbuh Fiastuti.

Ia yang juga hadir dalam Simposium International pertama mengenai buah kiwi dan kesehatan yang dihelat di New Zealand April lalu, menyampaikan bahwa peneliti menemukan adanya manfaat mengonsumsi dua buah kiwi hijau yang kaya akan serat dalam memerangi berbagai penyakit tidak menular.

Pada simposium tersebut, kata dia, Dr Richard Gearry dari Universitas of Otago selaku peneliti memaparkan bahwa konsumsi dua buah kiwi hijau perhari terbukti meringankan efek konstipasi, kesulitan mencerna makanan, sakit perut dan asam lambung yang menjadi bagian dari masalah pencernaan.

"Kiwi hijau juga satu-satunya buah yang mengandung enzim actinidin dan terbukti dapat memperbaiki pencernaam dan meningkatkan pemecahan protein sehingga lebih mudah diserap dan mempercepat penyerapan nutrisi lainnya," tambah Fiastuti.

Selain itu, kandungan vitamin C dalam jumlah tinggi yang terdapat pada kiwi menurutnya bermanfaat dalam menjaga daya tahan tubuh dan memperlancar metabolisme tubuh. Seperti diketahui, metabolisme tubuh yang bermasalah dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular.

"Kalau selama ini kita menganggap jeruk sebagai sumber vitamin tertinggi itu salah. Kiwi justru mengandung vitamin C lebih besar dibandingkan jeruk dan stroberi," ujarnya.

Kiwi juga termasuk buah dengan indeks glikemik rendah sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI