Suara.com - Menggunakan moda transportasi udara kini semakin diminati karena dapat memangkas waktu tempuh perjalanan. Namun kemudahan mengakses daerah-daerah berjarak jauh ini juga mengundang risiko penularan penyakit.
Bahkan menurut dokter spesialis THT sekaligus Kepala Departemen Telinga, Hidung Tenggorokan di RS Mount Elizabeth Novena Specialist Centre, Jeeve Kanagalingam mengatakan bahwa risiko penularan penyakit tertinggi terjadi saat menggunakan transportasi pesawat, terutama untuk penerbangan jarak jauh.
"Jangkitan tertinggi berada di pesawat. Udara di dalam pesawat juga tak terjamin kehiegienisannya sehingga disarankan menggunakan masker untuk mencegah penularan penyakit yang mungkin diidap ratusan penumpang lainnya," ujar Jeeve pada temu media yang dihelat Betadine di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Selain itu, tambah dia, berbagai penyakit infeksi menular seperti MARS, SARS, flu babi, dan flu burung yang menjadi endemi di suatu negara bisa berpindah ke negara lain melalui akses transportasi udara ini.
"Untuk pencegahan selain menggunakan masker di dalam pesawat, juga disarankan untuk menggunakan hand sanitizer setibanya di daerah tujuan dan berkumur dengan antiseptik untuk membasmbi kuman dam virus yang terlanjur masuk ke rongga mulut," pungkasnya.
Hati-hati, Risiko Penularan Penyakit Tertinggi Terjadi di Pesawat
Kamis, 19 Mei 2016 | 19:41 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
REKOMENDASI
TERKINI
Health | 16:23 WIB
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB
Health | 16:15 WIB