Kurang Perhatian, Anjal Berisiko Kena Penyakit Menular Seksual

Selasa, 17 Mei 2016 | 14:01 WIB
Kurang Perhatian, Anjal Berisiko Kena Penyakit Menular Seksual
Ilustrasi HIV/Aids. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurang mendapat pengawasan dan perhatian orangtua, anak jalanan (anjal) berisiko tinggi menjalani seks bebas. Anjal juga berisiko menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual. Hal ini menempatkan mereka sebagai populasi yang rentan mengidap penyakit menular seksual dan HIV AIDS. Sayangnya hal ini belum mendapat perhatian dari pemerintah.

"Pemerintah lebih banyak menggalakkan razia dan mengirim mereka ke panti sosial tanpa ada penanganan yang serius untuk HIV-AIDS," ujar Kekek Apriana selaku peneliti dari Pusat Penelitian HIV (PPH) pada temu media di Jakarta, Senin (16/5/2016).

Kekek memaparkan, dari survei yang dilakukan, Sebanyak 80 persen dari 43 anak jalanan berusia 15-18 tahun yang diobservasi oleh peneliti PPH Atma Jaya mengaku memiliki pengalaman menjalin hubungan dengan lawan jenis atau pacaran.

"Hampir seluruhnya menjawab selama pacaran mereka  melakukan kontak fisik bahkan tidak sedikit yang melakukan hubungan seks hingga memiliki keturunan," imbuhnya.

Sementara, Pengurus Yayasan Sahabat Anak, Walter Simbolon, menduga bahwa kebanyakan anak jalanan tidak mendapatkan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang benar sehingga memicu mereka melakukan penyimpangan seksual.

"Sosialisasi dampak buruk hubungan seksual secara bebas penting dilakukan. Hal ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sekitar untuk menggunakan pendekatan tertentu demi mengubah pola pikir anak jalanan," imbuhnya.

Melalui Yayasan Sahabat Anak, Walter mengatakan bahwa pihaknya juga mengemban tanggung jawab untuk mengajak dan mengedukasi orangtua anak jalanan agar anak mereka tidak putus sekolah dan menjadi anak jalanan.

"Anak jalanan juga tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan seksual," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI