Yuk, Cegah Hipertensi dengan Rajin Mengukur Tekanan Darah

Senin, 16 Mei 2016 | 17:47 WIB
Yuk, Cegah Hipertensi dengan Rajin Mengukur Tekanan Darah
Ilustrasi. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2011 memperkirakan, satu miliar penduduk dunia mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini bahkan telah mengakibatkan kematian sekitar 1,5 juta jiwa setiap tahun.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr. M Subuh mengatakan, untuk mengatasi hal ini deteksi dini memegang peran penting. Bahkan, ia menganjurkan agar masyarakat secara rutin melakukan pengukuran tekanan darah minimal sekali sebulan.

"Hipertensi itu pintu masuk dari beberapa macam penyakit seperti stroke, serangan jantung, diabetes melitus, penyakit ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer. Jadi dengan mengontrol tekanan darah, risiko untuk mengidap berbagai penyakit tersebut pun menurun," ujar Subuh pada temu media 'Ketahui Tekanan Darahmu' di Jakarta, Senin (16/5/2016).

Lebih lanjut Subuh mengatakan, masyarakat dapat dengan mudah mengukur tekanan darahnya di fasilitas kesehatan tingkat satu seperti Puskesmas atau Pos Pembinaan Terpadu yang kini banyak ditemukan di hampir setiap kota di pelosok tanah air.

Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada alasan bahwa deteksi dini hipertensi sulit dilakukan.

"Tapi memang kesadaran masyarakat untuk memeriksakan tekanan darahnya sangat kurang. Jangankan ukur tensi ya, siapa yang rutin mengukur denyut nadi? Padahal nggak perlu pakai alat, tinggal hitung pakai jam," imbuhnya.

Sementara itu dokter spesialis Jantung Pembuluh Darah RS Jantung Harapan Kita Ismoyo Sunu mengatakan tekanan darah disebut normal jika berada pada angka 120-129 untuk tekanan sistolik. Sedangkan jika angka sistolik mencapai 130-139 seseorang berada pada kondisi pra hipertensi.

"Kalau tekanan sistoliknya di atas 140 itu sudah hipertensi. Begitu juga dengan denyut nadi kalau berkisar 60-80 kali dalam semenit berarti masih aman dari hipertensi," sambungnya.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari tekanan darah tinggi, setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia.

Untuk mengedukasi masyarakat, Kemenkes menyelenggarakan Bulan Pengukuran Tekanan Darah pada 17 Mei hingga 17 Juni mendatang dengan menyediakan pos-pos pengukuran tekanan darah di berbagai instansi dan tempat publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI