Perempuan Lebih Berisiko Gangguan BAB Ketimbang Lelaki

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 16 Mei 2016 | 07:10 WIB
Perempuan Lebih Berisiko Gangguan BAB Ketimbang Lelaki
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -
Perbedaan anatomi, kekhawatiran yang berlebihan atas kebersihan, kondisi sosial, kepatuhan ketat dengan nasihat medis yang buruk, dan kecenderungan predisposisi untuk "nutrisi sehat", menyebabkan perempuan lebih cenderung mengalami sembelit dari laki-laki.

Yah, tidak hanya sembelit. Perempuan juga lebih sering terkena gangguan kolorektal dan kanker, terkait dengan sembelit.

Ada beberapa alasan di balik anomali ini, hanya beberapa di antaranya yang terkait dengan gender setelah ditinjau oleh dr Deffy Leksani Anggar Sari, Konsultan Meet Doctor:

1. Perempuan lebih rentan stres daripada lelaki
Tekanan tanggung jawab keluarga, hormonal, dan tekanan sosial membuat perempuan lebih berisiko stres. Dan, perlu Anda ketahui bahwa stres mental berkontribusi menyebabkan sembelit.

2. Khawatir masalah kebersihan toilet
Kekhawatiran terhadap masalah kebersihan toilet umum atau ketidaknyamanan menggunakan kamar mandi di luar rumah. Faktor ini sering mengakibatkan penundaan BAB yang disengaja dan akhirnya menyebabkan sembelit.

3. Mengejan saat persalinan
Mengejan saat proses melahirkan normal dapat menyebabkan pembesaran wasir internal. Pada gilirannya, wasir yang membesar menyebabkan rasa sakit saat BAB, dan akhirnya membuat BAB tidak tuntas.

4. Ketegangan sebabkan sembelit
Secara alami, perempuan terampil menggunakan otot-otot perut dan panggul untuk melahirkan bayi. Sayangnya, bahkan ketegangan skala moderat sekalipun bisa berkontribusi menyebabkan sembelit kronis.

Kesimpulannya, secara umum, perempuan lebih terpengaruh oleh gangguan kolorektal dibandingkan laki-laki, karena dampak kehamilan dan persalinan pervaginam pada organ kolorektal.

Langkah Pencegahan
Selain itu, perempuan juga harus mengakui bahwa sembelit dan gangguan kesehatan lain terkait BAB, bisa lebih parah daripada yang dialami lelaki dengan usia yang sama, karena semua alasan yang telah diuraikan.

Ini berarti perempuan harus bekerja lebih keras  untuk mengantisipasi dan mengatasi sembelit, dan mencegah kekambuhannya lebih lanjut.

1. Cukup air minum
Pastikan Anda cukup mengonsumsi air putih setiap hari, minimal delapan gelas sehari atau lebih. Saat hamil, tubuh menyerap banyak air, sehingga konsumsi air haruslah cukup, agar ibu hamil tidak mengalami dehidrasi. Kecukupan dalam memenuhi kebutuhan air ini akan membantu proses perlunakan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.

2. Perbanyak makanan berserat
Perbanyak konsumsi makanan berserat setiap hari. Sayur-sayuran dan buah buahan segar adalah pilihan utama.  Seperti halnya air, serat juga membantu memperlancar proses nndab pengeluaran feses.

3. Konsumsi suplemen vitamin C saat hamil
Konsumsi suplemen vitamin C pada saat kehamilan juga dapat membantu meringankan gejala konstipasi pada ibu hamil. Konsultasikan lebih dulu dengan dokter mengenai dosis dan aturan minumnya.

4. Rutin Olahraga
Rutin berolahraga skala moderat. Olahraga juga dapat meringankan sembelit. Khusus untuk ibu hamil, jenis olahraga yang dianjurkan adalah berjalan kaki, sepeda dan renang. Hindari olahraga yang menuntut benturan tinggi (high impact).  

5. Lingkungan flora seimbang dalam tubuh
Memastikan lingkungan flora usus di dalam tubuh, seimbang. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan atau minuman berfermentasi seperti yogurt.

Yogurt adalah pilihan sehat untuk masalah pencernaan Anda. Telitilah memilih yogurt. Pilihlah yogurt berkualitas baik dengan rasa asam yang pas untuk kesehatan pencernaan Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI