Berlebihan Konsumsi Asam Folat Picu Autisme

Minggu, 15 Mei 2016 | 17:05 WIB
Berlebihan Konsumsi Asam Folat Picu Autisme
Ilustrasi. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bumil atau ibu hamil dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan asam folat demi memcegah bayi lahir cacat pada sistem saraf di kemudian hari. Asam folat ini banyak ditemukan pada bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang polong, sereal, biji bunga matahari serta buah-buahan dan sayuran tertentu seperti kentang, tomat, jeruk.  Telur, hati, dan produk-produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung banyak asam folat.

Sayangnya peneliti dari John Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan bahwa berlebihan mengonsumsi asam folat dapat memicu  autisme pada bayi yang dikandung.

Ramkripa Raghavan, peneliti utama dalam penelitian itu menemukan, ibu hamil yang memiliki kadar folat tinggi dalam tubuhnya berisiko dua kali lipat memiliki anak autisme dibandingkan mereka yang memiliki asam folat normal.

"Kandungan asam folat terlalu rendah pada ibu hamil dapat menyebabkan efek negatif pada janin. Tapi temuan kami menemukan bahwa terlalu berlebihan mengonsumsi asam folat juga dapat memicu hal yang sama yakni autisme," ujar Raghavan.

Temuan ini didapat setelah Ramkripa dan timnya menganalisa 14.000 ibu dan anak di Boston. Seusai melahirkan, ibu-ibu ini menjalani tes darah untuk mengukur kandungan asam folat di dalam tubuh mereka. Ketika berusia 15 tahun, anak-anak mereka juga diperiksa untuk mengetahui adanya gejala autisme yang mungkin diidap.

Studi menemukan anak yang lahir dari ibu dengan asam folat berlebih memiliki presentase autisme lebih tinggi daripada anak yang lahir dari ibu dengan kadar folat normal.

Meski peneliti belum menemukan penyebab yang tepat dari dua variabel ini, mereka meyakini bahwa kadar folat berlebih dalam tubuh dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga memicu bayi lahir dengan kondisi autisme.

"Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan penyebabnya," pungkas Raghavan. (Foxnews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI