Suara.com - Risiko patah tulang pinggul semakin hari semakin tinggi dan juga menyebabkan tingginya tingkat konsumsi suplemen Kalsium. Pada dasarnya, salah satu akibat dari osteoporosis dan patah tulang adalah kurangnya konsumsi Vitamin D dan Kalsium.
Namun beberapa penelitian mengungkapkan, mengonsumsi suplemen Kalsium ternyata juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
"Kami menyimpulkan bahwa efek moderat suplemen Kalsium dan Vitamin D adalah risiko patah tulang. Kemungkinannya memang tidak terlalu besar, khususnya pada wanita yang memiliki risiko rendah untuk patah tulang," ujar Gunhild Hagen, kandidat PhD di Universitas Norwegia Sains dan Teknologi (NTNU) Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Praktik Umum, seperti dilansir dari Eurakalert, Sabtu (14/5/2016).
Para peneliti di NTNU dan University of Oslo menggunakan model analisis canggih untuk menyelidiki efek kesehatan secara total dari mengonsumsi suplemen Kalsium dan Vitamin D.
"Analisis kami menunjukkan bahwa jika 100.000 wanita berusia 65 tahun mengonsumsi 1.000 mg kalsium setiap hari, maka 5.890 akan jauh dari patah tulang pinggul dan 3.820 patah tulang lainnya. Di sisi lain, sebanyak 5.917 bisa berakibat serangan jantung dan 4.373 bisa menyebabkan stroke. Jadi di usia ini akan lebih besar berisiko dibandingkan manfaatnya," papar peneliti tersebut.