Suara.com - Survei yang dilakukan oleh Frontier menemukan bahwa 62,7 persen perempuan Indonesia mengalami nyeri yang mengganggu saat menstruasi dan menjadi kendala mereka dalam beraktivitas.
Pada dasarnya, menstruasi diawali dengan pelepasan hormon prostaglandin oleh tubuh yang merangsang kontraksi otot rahim dan kemudian menyebabkan terjadinya peluruhan lapisan dinding rahim. Selama proses ini muncul berbagai efek pada tubuh perempuan seperti rasa nyeri atau kram dan keputihan.
Sedangkan menurunnya kadar hormon estrogen dan progesteron selama menstruasi, juga mempengaruhi kondisi psikis yang ditandai dengan berubah-ubahnya suasana hati yang naik turun (mood swing). Maka, tak heran bila keluhan-keluhan tersebut, menjadi tiga keluhan teratas saat menstruasi. Kondisi ini diakui sangat mengganggu keseharian perempuan.
Padahal, di masa modern ini, perempuan dituntut untuk selalu aktif dan energik menyelesaikan tugas-tugas multiperannya. Oleh karenanya, sebagai produk yang telah menemani dan dipercaya perempuan Indonesia selama 22 tahun, Kiranti meluncurkan kampanye ‘Stay Fresh and Healthy with Kiranti’.
“Banyak wanita memilih cara instan untuk menghilangkan rasa nyerinya. Mereka tidak memperhatikan lagi efek samping dari apa yang diasup tubuhnya. Dan, ketika rasa nyeri dan tidak nyaman karena menstruasi menyerang, mereka cenderung malas bergerak, apalagi berolahraga," terang Michael Bliss, Public Relations OT, pada acara Yoga in the Air with Kiranti, di Plaza Semanggi, Jakarta, Sabtu (30/4/2016).
Padahal latihan fisik seperti yoga, lanjut dia, mampu mempelancar aliran darah yang dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Selain yoga, perempuan yang sedang menstruasi juga dapat mengatasi rasa nyeri dengan mengonsumsi bahan-bahan alami alias herbal.
Banyak bahan alami yang memiliki sejuta manfaat, kunyit misalnya. Bahan alami yang kerap dijadikan jamu untuk meredakan rasa nyeri saat menstruasi ini, kata Michael, memiliki kandungan aktif kurkumin yang bermanfaat untuk antiinflamasi (mengatasi nyeri menstruasi), antijamur dan antibakteri (termasuk penyebab keputihan dan bau tidak sedap), serta antioksidan dan imunostimulan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
“Khasiat minuman alami ini akan semakin sempurna bila digabungkan dengan olahraga seperti yoga, yang saat ini sedang digandrungi. Oleh karenanya, kampanye ini dijalankan dalam sebuah aktivasi yoga yang unik yaitu Yoga in the Air," cerita Michael lagi.
Yoga, menurut Founder dari Komunitas Yoga Gembira, Yudhi Widdyantoro, bertujuan untuk menyatukan tubuh, pikiran, dan jiwa, serta membuat ketiganya bekerja seimbang. Ini akan sangat membantu untuk mengatasi berbagai masalah menstruasi.
“Melalui beberapa gerakan yoga sederhana, rasa nyeri ketika menstruasi dapat mereda karena yoga membuat otot-otot menjadi lebih rileks,” terangnya.
Nah, salah satu gerakan yoga pencegah nyeri haid yang bisa dilakukan yaitu Janu Sirsasana (head to knee pose). Gerakan yoga ini, lanjut Yudhi, dimulai dengan posisi awal duduk dengan satu kaki lurus ke depan dan kaki yang satunya dilipat menyentuh paha kaki sebelahnya.
Kemudian, sentuh bagian kaki yang diluruskan ke depan dengan menggunakan tangan dan kepala hingga menyentuh lutut. Setelah itu, ulangi gerakan tadi pada kaki sebelahnya.
Yudhi menambahkan, setiap gerakan yoga memiliki efek terapis yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah di seluruh tubuh. Selain fokus pada postur tubuh, yoga juga mampu menenangkan pikiran dan membuat kita masuk kepada fresh moment, dimana emosi kembali dapat teratur.
“Dengan semua manfaatnya, yoga sangat disarankan untuk dilakukan wanita saat periode menstruasinya,” imbuhnya.