Begini Cara Pemerintah Tekan Angka Diabetesi

Jum'at, 29 April 2016 | 08:05 WIB
Begini Cara Pemerintah Tekan Angka Diabetesi
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diabetes melitus masih menjadi fokus perhatian kesehatan dunia, karena jumlah penderitanya meningkat dari tahun ke tahun. Data yang dihimpun International Diabetes Foundation (IDF) 2015 bahkan menyebut jumlah penderita diabetes yang mencapai 10 juta jiwa atau setara dengan jumlah penduduk di Jakarta.

Tingginya jumlah penderita diabetes, menurut Staf Khusus Menteri Kesehatan RI, Diah Saminarsih, ikut menjadi beban bagi negara. Ini dikarenakan membutuhkan biaya pengobatan tak sedikit yang harus ditanggung oleh BPJS Kesehatan sejak era Jaminan Kesehatan Nasional dimulai.

"Indonesia saat ini sedang berjuang menangani beban sosial ekonomi akibat diabetes melitus yang berkembang cepat. Tentu saja peningkatan prevalensi DM menjadi beban bagi sistem kesehatan dan ekonomi secara nasional, serta menjadi tantangan dalam pencapaian tujuan-tujuan SDGs," ujarnya pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Untuk menekan jumlah penderita diabetes di Indonesia, Diah yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina CISDI (Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives) mengatakan pemerintah berupaya mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap diabetes melitus dan deteksi dini.

"Inisiatif ini terwujud dalam program Pencerah Nusantara yang diterjunkan di layanan kesehatan primer atau puskesmas di tujuh lokasi terpencil di Indonesia. Tidak hanya menemukan pasien, tim Pencerah Nusantara juga melakukan penyuluhan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya modifikasi gaya hidup demi mencegah penyakit diabetes," sambung Anindita Sitepu selaku Direktur Program CISDI.

Selama tim Pencerah Nusantara diterjunkan di beberapa lokasi terpencil di Indonesia, ia mengatakan diabetes menjadi penyakit terbanyak yang paling banyak diidap masyarakat di 3 dari 7 daerah.

Anindita juga menambahkan bahwa tim Pencerah Nusantara melakukan edukasi dengan pendekatan-pendekatan positif sehingga masyarakat lokal dapat menerima imbauan untuk menjalani gaya hidup sehat.

"Pencerah Nusantara berperan sebagai agen perubahan dan advokat gaya hidup sehat bagi masyarakat termasuk untuk mencegah diabetes melitus serta mendekatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat lokal," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI