Ingin Hidup Lebih Lama? Kurangi Durasi Duduk Anda

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 22 April 2016 | 21:12 WIB
Ingin Hidup Lebih Lama? Kurangi Durasi Duduk Anda
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti yang kita ketahui bahwa meluangkan waktu untuk istirahat secara teratur di tempat kerja tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga baik untuk produktivitas.

Dan sekarang, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mengurangi durasi duduk di tempat kerja selama 71 menit per hari ternyata memiliki efek positif dalam jangka panjang, yang dapat membantu Anda hidup lebih lama.

Ini dikarenakan, studi tersebut menemukan bahwa meluangkan waktu istirahat dengan cara mengurangi waktu duduk di tempat kerja dapat membantu Anda memangkas lemak tubuh, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes dan kematian dini.

Hasil studi yang ditindaklanjuti selama tiga bulan menunjukkan penurunan dari 0,61 persen lemak tubuh pada peserta studi.

Penurunan lemak tubuh ini, kata para peneliti, sebagai akibat dari durasi duduk yang dikurangi 71 menit selama jam kerja setelah satu bulan.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pencegahan dan Kesehatan, University of Southern Denmark dan University of Sydney melakukan intervensi berbasis kerja multi-komponen untuk mengurangi durasi duduk.

Tim ini menganalisa 317 pekerja kantor di 19 kantor di seluruh Denmark dan Greenland secara acak dimasukkan ke dalam intervensi atau kelompok kontrol.

Intervensi termasuk perubahan lingkungan kantor dan kuliah dan lokakarya, di mana pekerja didorong untuk menggunakan mereka meja berdiri.

Setelah tiga bulan, peneliti menemukan bahwa peserta dalam kelompok intervensi yang mengurangi durasi duduk, lemak tubuhnya berkurang hingga setengah dari sebelumnya ketimbang kelompok yang tidak mengurangi durasi duduk.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak orang berdiri, maka kemungkinan untuk bergerak pun semakin banyak. Dengan begitu kalori yang terbakar pun semakin banyak pula.

Studi ini telah dipublikasikan dalam International Journal of Epidemiology. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI