Perhatikan Hal Ini Saat Menolong Korban Kecelakaan

Kamis, 14 April 2016 | 21:10 WIB
Perhatikan Hal Ini Saat Menolong Korban Kecelakaan
Ilustrasi cedera tulang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban kecelakaan lalu lintas memang membutuhkan penanganan sesegera mungkin agar nyawanya bisa diselamatkan. Meski demikian pertolongan itu tak bisa dilakukan secara sembarangan.

Seperti disampaikan dokter spesialis Orthopedi dari Siloam Hospital TB Simatupang, dr. Sada Baskara, pertolongan pertama yang salah justru dapat membahayakan nyawa korban kecelakaan lalu lintas.

"Minimal masyarakat tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menolong korban kecelakaan lalu lintas, misal memberi air minum, atau justru mengangkatnya dengan teknik yang salah," ujar Sada pada temu media 'Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Pekerja' di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2016).

Ketika korban kecelakaan dalam kondisi gawat darurat diberi air minum, justru bisa mengakibatkan air akan masuk ke paru-paru sehingga mengganggu jalan napas yang semakin memperburuk kondisi korban.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, dokter ahli bedah dr. Roys Panganyoman mengatakan kondisi cedera yang dialami korban kecelakaan lalu lintas kerap tak dapat dideteksi secara kasat mata. Ia mencontohkan pasiennya yang tidak mengalami luka berarti usai terjadinya kecelakaan, namun beberapa saat kemudian pasien lumpuh karena terjadi pendarahan di otak.

"Kadang yang lukanya tidak terlihat justru kondisinya paling parah. Seperti ada cedera di perut atau otak kan tidak kelihatan secara kasat mata," ujarnya.

Untuk itu keduanya mengimbau agar masyarakat tak sembarangan saat menolong korban kecelakaan lalu lintas. Segera hubungi rumah sakit terdekat untuk menerjunkan tim gawat darurat yang sudah terampil menangani korban kecelakaan

"Kalau korban tidak sadarkan diri kita tidak tahu bagian mana yang menderita paling parah. Hubungi emergency rumah sakit terdekat. Kalau pasien masih sadar coba tanyakan bagian mana yang sakit dan hindari menyentuh bagian tersebut," pungkas Sada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI