Antioksidan dalam Obat Antidiabetes Bisa Memicu Kanker?

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 14 April 2016 | 09:05 WIB
Antioksidan dalam Obat Antidiabetes Bisa Memicu Kanker?
Ilustrasi obat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa komponen dalam obat antidiabetes yang dikenal sebagai antioksidan mungkin memicu penyebaran tumor, demikian hasil satu studi yang dipimpin oleh peneliti Cina pada Rabu (13/4/2016), waktu setempat.

Studi yang disiarkan di dalam jurnal AS Science Translational Medicine itu menyatakan bahwa antioksidan mungkin perlu diatur dengan peringatan buat pasien diabetes yang juga terserang kanker.

Diabetes diduga meningkatkan risiko banyak kanker, dan jumlah pasien diabetes yang juga menderita kanker meningkat. Tapi bagaimana obat antidiabetes mempengaruhi kanker sangat tidak dipahami, kata studi itu --yang dipimpin oleh Hongting Zheng dan Shicang Yu dari Third Military Medical University di Chongqing, Cina.

Antioksidan, zat yang melindungi jaringan dari spesies reaktif oksigen beracun, biasa digunakan untuk merawat pasien diabetes, tapi bukti yang bertambah dari studi pada hewan menyoroti potensi obat itu mempercepat pertumbuhan kanker atau metastasis.

Di dalam studi itu, para peneliti mempelajari dampak dari dua klas umum obat antidiabetes dengan kandungan antioksidan pada tikus yang memiliki kanker liver dan usus, demikian laporan Xinhua.

Para peneliti tersebut mendapati meskipun obat itu tidak meningkatkan risiko perkembangan kanker, tapi obat tersebut mempercepat penyebaran tumor yang ada.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa obat itu mengaktifkan apa yang disebut jalur penanda NRF2, yang mempercepat penyebaran tumor.

Jika terbukti pada manusia, temuan tersebut akan memberi peringatan agar dokter tidak memberikan obat yang berisi antioksidan jenis itu kepada pasien diabetes yang juga menderita kanker.

"Hasil kami menantang pandangan tradisional mengenai penggunaan antioksidan, yang mengira obat ini melindungi sel dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal oksigen bebas, mengurangi risiko tumorigenesis dan meningkatkan prognosis pasien kanker," kata Zheng dan Yu di dalam surel kepada Xinhua.

"Namun, studi kami mendapati anti-oksidan mungkin memiliki dampak negatif dalam kondisi tertentu, dan menunjukkan kita tak bisa menyalah-gunakan anti-oksidan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI