Suara.com - Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata kaktus? Tentu yang terbayang di pikiran Anda adalah tanaman berduri yang hidup di daerah yang gersang.
Ya, kaktus selama ini dianggap sebagai tanaman hias yang tak memiliki manfaat langsung bagi manusia. Dan ternyata tanaman satu ini bisa dikonsumsi, lho! Bahkan seperti dilansir Medical Daily, kaktus memiliki beragam manfaat kesehatan.
1. Menurunkan kadar kolesterol
Salah satu jenis kaktus bernama Nopal diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol karena kandungan seratnya yang tinggi. Para peneliti Prancis bahkan menemukan bahwa kadar kolesterol jahat 68 pasien menurun setelah mengonsumsi kaktus. Efeknya pun dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Menurunkan kadar gula darah
Bagi Anda penderita diabetes, menjadikan kaktus sebagai camilan sehat merupakan pilihan yang baik. Pasalnya, kaktus dapat memiliki manfaat dalam menurunkan kadar gula darah. Bahkan pakar gizi dr Swapan Banerjee menyebut kaktus dapat menjadi pencegahan terbaik dari penyakit diabetes.
3. Menurunkan berat badan
Hal ini merupakan kabar baik bagi Anda yang sedang menjalani diet. Dalam sebuah penelitian terhadap tikus, ditemukan bahwa ekstrak kaktus dalam bentuk suplemen memiliki khasiat menurunkan berat badan sebanyak 20 persen.
4. Melindungi sel otak
Kaktus jenis Nopal diyakini memiliki efek antiinflamasi. Peneliti pun percaya bahwa efek yang terdapat dalam kaktus ini dapat menurunkan risiko kerusakan radikal bebas pada sel-sel otak.
5. Mencegah risiko kanker
Kandungan antioksidan di dalam kaktus diyakini memiliki efek perlindungan dari risiko kerusakan oleh radikal bebas salah satunya mencegah risiko kanker. Menurut temuan studi 2009, konsumsi kaktus efektif mencegah timbulnya kanker payudara, prostat, usus besar, dan kanker hati. Hal ini terkait dengan kandungan fitokimia yang efektif menghambat pertumbuhan sel kanker.
Makan Kaktus, Ini Manfaat yang Anda Rasakan
Kamis, 07 April 2016 | 10:24 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Perokok Aktif Usia 40 Tahun Wajib Skrining Kanker Paru, Ini Alasannya
29 November 2024 | 15:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 10:09 WIB
Health | 07:15 WIB
Health | 19:31 WIB
Health | 15:27 WIB
Health | 11:34 WIB