Hati-hati, Tersedak Bisa Sebabkan Kematian

Senin, 14 Maret 2016 | 15:09 WIB
Hati-hati, Tersedak Bisa Sebabkan Kematian
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seringkali kita mendengar kasus tersedak pada orang yang terburu-buru menyantap makanan. Masalah ini pun kerap dianggap sepele, karena biasanya mampu diatasi dengan meminum segelas air.

Namun apa yang menimpa Freddy Jayadi usai mengikuti lomba makan ayam di KFC Taman Semanan, Cengkareng, Jumat (11/2/2016) lalu menunjukkan bahwa tersedak tak bisa dianggap sepele. Lelaki berusia 45 tahun tersebut meninggal usai menghabiskan ayam ketiga.

Menurut dokter spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan), Marlinda Adham dari RSCM, tersedak akibat makan terburu-buru terjadi karena makanan yang seharusnya masuk ke dalam saluran cerna justru masuk ke dalam saluran pernapasan.

Secara lebih rinci ia menjelaskan bahwa pada kerongkongan terdapat dua saluran yakni saluran napas untuk masuknya udara ke paru-paru, dan saluran pencernaan untuk masuknya makanan menuju usus. Di antara dua saluran ini terdapat katup yang bergerak bergantian untuk menutup.

Saat bernapas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan.

"Akibatnya jika makan terburu-buru, saluran pernapasan bagian atas terhalang oleh makanan yang harusnya masuk ke saluran cerna. Hal ini membuat seseorang mengalami batuk-batuk, sebagai mekanisme pertahanan diri saat tersedak," ujar dr Linda saat dihubungi Suara.com, Senin (14/3/2016).

Ia menambahkan, jika jalur pernapasan terhalang cukup banyak oleh makanan atau benda asing, risiko untuk menyebabkan kematian semakin besar. Hal inilah yang mungkin dialami oleh mendiang Freddy.

“Oksigen yang masuk dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Saat seseorang tersedak, jalur pernapasan terhambat sehingga tidak ada oksigen yang masuk ke dalam paru-paru. Inilah yang menyebabkan tersedak bisa mengancam nyawa," imbuhnya.





BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI