Suara.com - Hanya beberapa jam setelah merayakan pesta ulang tahunnya, Ore, seorang anak berumur 8 tahun di Portland, AS ditemukan tak bernyawa oleh sang ayah. Ore ditemukan dengan balon besar yang menutupi kepalanya.
Diduga kuat sang anak keracunan gas helium yang terdapat pada balon sehingga membuatnya sesak napas dan merengut nyawanya.
Atas kejadian ini, keluarga anak perempuan berusia 8 tahun tersebut mewanti-wanti para orangtua untuk lebih waspada dan mengawasi sang anak ketika bermain dengan balonnya.
"Balon adalah salah satu mainan yang identik dengan anak-anak. Tapi tak ada yang khawatir dengan bahaya balon sampai cucu kami ditemukan tak bernyawa dengan balon yang mengempis di kepalanya," ujar nenek korban seperti dilansir CNN.
Ketika sang ayah menemukan putri kesayangannya tak lagi bernapas, ia mencoba memberikan napas buatan sampai tenaga medis datang dan mencoba menolong buah hatinya. Sayang, upaya tersebut tak berhasil menyelamatkan nyawa Ore.
Sementara itu Komisi Keamanan Produk di Amerika Serikat mengakui bahwa jumlah kasus kematian akibat keracunan helium pada anak-anak cukup tinggi. Lembaga ini mengimbau para orangtua untuk memperketat pemberian balon berisi gas helium untuk anak-anak mereka.
Helium sendiri selama ini dianggap sebagai gas pengisian balon yang relatif lebih aman ketimbang hidrogen. Namun tetap saja jika terhirup akan berdampak pada kesehatan seperti iritasi pada tenggorokan, memblokir jalannya oksigen ke otak, hingga menyebabkan saraf paru-paru mengalami kerusakan berat yang dapat berujung pada kematian. (Foxnews)
Hati-hati, Bahaya Balon Helium Mengintai Keselamatan Anak
Selasa, 01 Maret 2016 | 11:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Potret Kalimalang H-3 Lebaran 2024: Banyak Pemudik Abai Keselamatan Anak
07 April 2024 | 22:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 10:35 WIB
Health | 15:43 WIB
Health | 15:40 WIB
Health | 14:23 WIB
Health | 14:14 WIB
Health | 14:02 WIB
Health | 18:52 WIB
Health | 15:00 WIB