Ini Alasan Pasien DBD Butuh Cairan Elektrolit

Kamis, 18 Februari 2016 | 16:07 WIB
Ini Alasan Pasien DBD Butuh Cairan Elektrolit
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) tak bisa dianggap sepele karena dapat menyebabkan kematian.

Menurut dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari FKUI-RSCM, pada fase kritis atau hari keempat setelah munculnya gejala pertama, pasien DBD akan mengalami kebocoran plasma yang mengakibatkan cairan dalam jumlah besar keluar dari tubuh melalui urin.

Kondisi ini mengakibatkan trombosit mengendap di celah kapiler yang menganga atau bocor sehingga ketika dilakukan pemeriksaan darah, jumlah trombosit pasien DBD menurun drastis.

"Karena kebocoran plasma, celah melebar, molekul yang lebih besar seperti cairan bisa lewat. Nah, untuk mengganti cairan yang keluar, pasien harus banyak minum cairan yang komposisinya mirip dengan plasma darah," imbuhnya.

Selain mengandung air, plasma darah terdiri dari protein, hormon, elektrolit, nutrisi dan hormon. Menurut dr Leo, cairan yang memiliki komponen serupa dengan plasma darah antara lain minuman gula, oralit, minuman mengandung elektrolit, jus dan susu.

"WHO juga merekomendasikan jangan hanya diberi air putih. Jadi, sebaiknya berikan cairan yang mengandung karbohidrat, gula, dan elektrolit seperti susu, jus, oralit, air cucian beras. Sehingga kalau pasien minum rasanya mirip dengan plasma," tambahnya.

Jika pengeluaran cairan tak diganti, kondisi ini bisa membuat komponen seluler darah seperti leukosit, trombosit dan eritrosit tertinggal dan darah menjadi pekat. Akibatnya aliran darah menjadi melambat dan suplai oksigen, serta makanan ke bagian tubuh lainnya menjadi terganggu.

"Hingga akhirnya muncul kondisi shock syndrome dimana pasien merasakan lemas, kejang hingga akhirnya peluang untuk hidup 50:50," pungkasnya.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI