Demam Tinggi Disertai Dua Gejala Lain, Waspadai DBD

Kamis, 18 Februari 2016 | 14:46 WIB
Demam Tinggi Disertai Dua Gejala Lain, Waspadai DBD
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi topik yang banyak diperbincangkan, karena tingginya jumlah kasus pada musim penghujan ini. Belum lagi risiko pasien DBD yang tak tertangani dengan baik pada fase kritis bisa berujung pada kematian.

Sebenarnya, menurut dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari FKUI-RSCM, risiko keparahan akibat DBD bisa dicegah jika pasien mewaspadai gejala yang ditimbulkan.

"Sore main bola, tiba-tiba malam suhu tubuh meningkat ke 39-40 derajat dan disertai dua gejala lain, curigalah itu DBD. Key point-nya demam mendadak yang tinggi," ujarnya pada temu media yang dihelat PB PAPDI, di RSCM Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Leonard menambahkan, gejala penyerta lain yang harus diwaspadai demam berdarah dengue, antara lain sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan tulang, ruam, tanda perdarahan seperti pada muntah atau tinja, dan rendahnya kadar leukosit.

Jika gejala ini yang dialami, ia mengimbau segera memeriksakan diri ke dokter.

"Untuk menegakkan diagnosis DBD maka dokter akan melakukan pemeriksaan darah. Jika leukosit kurang dari 5000/mm³, trombosit kurang dari 100.000/mm³, dan tes serologi menunjukkan DBD positif, pasien harus menjalani sederet perawatan lanjutan," imbuh Leonard.

Mendeteksi gejala-gejala inti dari DBD sejak dini, kata Leonard, sangat penting untuk mencegah keparahan pada fase kritis yang terjadi pada hari ketiga hingga keenam setelah munculnya gejala pertama.

"Virus ini bertahan hanya 7 hari, tapi di hari ketiga sampai keenam adalah fase kritis yang menentukan kondisi pasien di hari ketujuh selamat atau tidak.Bila di fase kritis tidak tertangani dengan baik, pasien akan mengalami shock syndrome dan peluang hidupnya 50:50," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI