Selain Obat, Terapi Paliatif juga Dibutuhkan Pasien Kanker

Senin, 15 Februari 2016 | 17:14 WIB
Selain Obat, Terapi Paliatif juga Dibutuhkan Pasien Kanker
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Divonis menderita kanker bukan hal mudah yang bisa diterima oleh semua orang. Perasaan takut, sedih mendengar kabar yang datang bagai petir di siang bolong tentu saja ada di benak pasien yang didiagnosis menderita kanker.

Sayangnya, penolakan dari dalam diri terhadap vonis kanker bisa membuat kondisi pasien menjadi drop dan tingkat keparahan semakin meningkat. Oleh sebab itu dibutuhkan terapi paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Menurut dokter paliatif dari RS Kanker Dharmais, Maria A. Witjaksono, pemberian terapi paliatif pada pasien kanker bisa mengurangi beban kesakitannya, baik secara fisik dan psikologis yang pada gilirannya membuat kondisi pasien lebih baik.

"Paliatif itu pendekatan untuk menatalaksana fisik, psikologis dan spritual sehingga pasien memiliki kualitas hidup yang baik. Kalau hanya fisik misalnya dengan obat-obatan kemoterapi maka hasilnya tidak akan baik," ujarnya.

Maria juga meluruskan anggapan yang salah mengenai pemberian obat-obatan golongan opioid yang disebut-sebut dapat menyebabkan kecanduan. Padahal, jika diberikan dengan dosis yang tepat dan dalam pengawasan dokter, obat pereda nyeri seperti morfin sangat membantu pasien kanker melawan rasa sakitnya.

"Seringkali dari pihak pasien atau keluarga menganggap opioid bisa menyebabkan kecanduan padahal obat-obatan ini ampuh dalam melawan rasa sakit. Pasien kanker kalau sakit dia nggak bisa beraktivitas, kualitas hidup menurun. Kita berikan sesuai dosis ya manfaatnya agar dia bisa beraktivitas seperti biasa," imbuhnya.

Selain itu, pada terapi paliatif, dokter akan memberikan motivasi kepada pasien kanker untuk menerima kondisinya. Pikiran yang positif dalam menerima penyakit kanker menurut Maria dapat membantu pasien untuk mendapat kesembuhan.

Selain pada pasien terapi paliatif juga diberikan kepada keluarganya agar bisa memberikan dukungan penuh demi kesembuhan pasien.

"Pasien yang pergi berobat dengan kecewa, marah atau merasa tidak punya harapan, maka hasilnya tidak sama dengan yang disupport keluarga," jelas Maria.

Itulah sebabnya, lanjut dia, terapi paliatif tidak hanya diberikan ke pasien, tapi juga keluarga sehingga pengobatan bisa mencapai hasil yang maksimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI