Suara.com - Pernahkah Anda melihat orang lain yang gampang tersulut emosi ketika berhadapan dengan hal yang tak disukainya? Jika ya, jangan buru-buru melabeli orang tersebut sebagai penderita hipertensi.
Nyatanya, menurut dr. Tunggul D. Situmorang, SpD-KGH, kecenderungan emosi yang mudah meluap tak bisa menjadi patokan adanya masalah hipertensi.
"Tidak selalu marah-marah dikaitkan dengan gejala hipertensi. Sakit kepala biasa saja bisa buat orang marah-marah, jadi tergantung pribadinya," ujar dokter yang berpraktik di RS Siloam Semanggi ini.
Namun ia tidak menampik bahwa tekanan darah yang meningkat bisa merangsang saraf simpatik lalu memicu peningkatkan produksi hormon stres dalam darah. Akibatnya seseorang gampang marah-marah.
"Bisa saja ketika seseorang sedang marah tekanan darahnya meningkat, tapi belum tentu dia mengalami hipertensi. Tidak semudah itu menegakkan diagnosis hipertensi. Perlu pemeriksaan berkala, misalnya di rumah, dengan kondisi yang rileks dan tidak ada gangguan sehingga hasilnya tepat," imbuhnya.
Hipertensi sendiri merupakan suatu kondisi adanya gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat memicu kenaikan tekanan darah di atas normal yaitu melebihi 140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi sendiri sering disebut silent killer atau pembunuh tiba-tiba karena sering tak menunjukkan gejala.
Gampang Emosi Tak Selalu Tanda Hipertensi
Senin, 15 Februari 2016 | 13:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
4 Novel Thriller yang Bisa Dibaca Cepat tapi Berkesan Lama
23 November 2024 | 13:42 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 13:04 WIB
Health | 12:14 WIB
Health | 11:07 WIB
Health | 10:33 WIB
Health | 14:26 WIB
Health | 16:23 WIB