Suara.com - Anggapan bahwa penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi harus menghindari konsumsi garam dibantah oleh dokter spesialis penyakit dalam, sekaligus konsultan ginjal hipertensi dr. Tunggul D. Situmorang. Menurutnya, meski konsumsi garam menjadi penyebab utama munculnya hipertensi, pasien harus tetap memenuhi asupan garam dalam jumlah yang cukup.
"Memang garam itu menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Tapi bukan berarti tidak boleh makanan mengandung garam, karena tetap dibutuhkan. Kalau tidak bisa lemas, bahkan hilang kesadaran," ujar Tunggul pada temu media "10th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension" di Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Hal senada disampaikan dokter spesialis saraf, Yuda Turana. Berdasarkan pengalamannya menangani pasien hipertensi, ia menyatakan bahwa konsumsi obat anti hipertensi secara teratur lebih berperan dalam mengontrol tekanan darah dibandingkan tidak mengonsumsi garam sama sekali.
"Sebaiknya kurang (konsumsi garam) jangan, berlebihan juga jangan karena bisa memicu hipertensi kambuh. Secukupnya saja. Kalau tidak konsumsi garam sama sekali juga bisa bahaya, tiba-tiba kejang, kesadaran menurun," imbuhnya.
Meski tidak ada panduan tepat berapa konsumsi garam yang diperbolehkan, dr Tunggul menganjurkan untuk tidak melampaui 5 gram sehari.
"Kalau kita mencicipi makanan terus terasa asin itu berarti kandungan garamnya sudah berlebihan. Jadi langsung stop. Makan yang tawar-tawar juga bisa bikin orang nggak selera makan, kualitas hidup menurun, justru tekanan darah meningkat. Jadi secukupnya saja," pungkasnya.
Benarkah Penderita Hipertensi Tak Boleh Konsumsi Garam?
Jum'at, 12 Februari 2016 | 14:51 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Garam Epsom, Mengenal Manfaatnya untuk Kesehatan
04 November 2024 | 08:28 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 14:26 WIB
Health | 16:23 WIB
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB