"Fogging" Tak Efektif Cegah Penyebaran DBD?

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 11 Februari 2016 | 08:28 WIB
"Fogging" Tak Efektif Cegah Penyebaran DBD?
Pencegahan wabah DBD dengan pengasapan. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini banyak pihak melakukan pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegyti. Padahal pengasapan atau "fogging" hanya akan membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik nyamuk tetap bertahan.

"Artinya bahwa hal itu hanya bersifat sementara saja. Karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Tetapi jentik-jentik nyamuk 'aedes aegypti' yang menyebabkan DBD itu sendiri tidak terbunuh," kata dr Marsiana Halek di Kupang.

Ia menjelaskan pembunuhan nyamuk dewasa hanya akan meminimalisasi agar nyamuk-nyamuk dewasa itu tidak bertelur dan menghasilkan jentik yang lebih banyak.

Oleh karena itu, untuk membunuh semua nyamuk, baik dewasa maupun yang masih berupa jentik-jentik, diperlukan penyebaran bubuk-bubuk abate di tempat-tempat penampungan air.

"Seperti bak mandi, penampungan air untuk masak, serta sejumlah penampungan air lainnya," tutur Direktur RS SK Lerik Kota Kupang tersebut.

Ia juga mengharapkan agar masyarakat bisa lebih menerapkan metode 3M seperti menutup, menguras dan menimbun agar jentik-jentik nyamuk bisa hilang dari lingkungan tempat tinggal.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Prof. WZ Johanes, drg. Dominikus Mere menilai penggunaan fogging terbilang cukup efektif karena akan mencegah meningkatnya pengembangan nyamuk dewasa.

"Ada namanya 'aedes aegypti arbovirus' yang ada di semak-semak sehingga proses pemberantasan sarang nyamuk itu sangat penting," tuturnya.

Kegiatan Jumat bersih, menurutnya cara yang tepat untuk memberantas sarang nyamuk sehingga tidak terus berkembang di lingkungan sekitar. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI