Awas, Stres Berlebihan Bisa Picu Multiple Sclerosis

Selasa, 26 Januari 2016 | 14:53 WIB
Awas, Stres Berlebihan Bisa Picu Multiple Sclerosis
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih ingatkah Anda dengan penyakit multiple sclerosis (MS) yang merenggut nyawa komedian "Pepeng" Ferrasta Soebardi pada Mei 2015? Ya, penyakit yang menyerang sistem saraf pusat ini memang termasuk penyakit langka di dunia.

Penderita multiple sclerosis mengalami kerusakan pada serabut saraf atau myelin di otak atau sumsum tulang belakang sehingga mengganggu sistem koordinasi tubuh. Gejala yang mungkin timbul pada penderitanya antara lain, gangguan keseimbangan, jatuh secara tiba-tiba, lumpuh, hingga gangguan penglihatan.

Meski hingga kini belum diketahui pasti faktor risiko penyebab multiple sclerosis, dr Riwanti Estiasari SpS dari FKUI-RSCM mengatakan, stres bisa memicu kerusakan pada otak yang pada gilirannya bisa menyebabkan multiple sclerosis.

"Kalau stres, otak akan menghasilkan zat kimia tertentu yang bisa memicu serangan multiple sclerosis. Terlebih pada mereka yang sudah terdiagnosis penyakit ini," ujarnya pada temu media di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Hal ini dibenarkan oleh penderita multiple sclerosis, Kanya Puspokusumo. Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Multiple Sclerosis Indonesia ini mengakui bahwa stres yang menderanya menjadi salah satu pemicu penyakit autoimun yang dideritanya sejak 1997.

"Saya mengakui memang waktu itu saya stres, karena kerjaan dan kemudian ada masalah keluarga sehingga tiba-tiba muncul gejala multiple sclerosis ini," ujar Kanya.

Riwa pun mengimbau agar masyarakat menjalani pola hidup sehat dan menghindari perilaku yang memicu stres untuk menurunkan risiko mengidap berbagai penyakit salah satunya multiple sclerosis.

"Meski orang yang menjalani pola hidup sehat belum tentu terhindar dari risiko Multiple Sclerosis, tapi tentu mereka akan lebih terlindungi dari berbagai risiko penyakit. Dan yang terpenting bagaimana mengelola stres dengan baik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI