Seks Saat Haid dan Masalah Selaput Dara

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 19 Januari 2016 | 21:10 WIB
Seks Saat Haid dan Masalah Selaput Dara
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanya:

Selamat malam Dokter,
Halo Dok. Saya pernah melakukan kegiatan seks saat menstruasi, pasangan saya menggunakan kondom dan penis pasangan saya dimasukkan tidak terlalu dalam. Tapi, ketika pasangan saya mencapai kenikmatan dan penis masih berada di Miss V saya, ternyata ketika di cabut, kondom tersebut robek. Apakah itu artinya telah terjadi pembuahan meskipun penis tidak masuk terlalu dalam? Apakah mungkin saya akan hamil, Dok? Meskipun penis tidak masuk terlalu dalam, apakah itu artinya selaput dara saya juga sudah robek, karena ini pertama kalinya bagi saya, Dok. Terima kasih.

LS

Jawab:

Selamat malam Saudari LS,
Kehamilan mungkin terjadi apabila sel telur yang telah matang dibuahi oleh sel sperma dan itu hanya dimungkinkan melalui penetrasi seksual.

Secara sederhana, proses fertilisasi terjadi pada bagian tuba falopi (saluran kecil yang terjulur dari rahim dan membentang menuju setiap indung telur pada setiap sisi rahim). Agar dapat terjadi fertilisasi, maka kehadiran sel telur dan sperma merupakan syarat utama yang harus dipenuhi.

Untuk dapat mencapai tuba falopi, sperma harus memiliki akses meuju kanal vaginalis (liang vagina) untuk selanjutnya berenang dan bergerak menuju tuba falopi.

Apabila Anda belum pernah melakukan hubungan seksual bersama pasangan maka kemungkinan terjadinya kehamilan sangat kecil. Meskipun demikian, adanya akses sperma menuju liang vagina yang terjadi saat penetrasi penis (meskipun tidak terlalu dalam) tetap saja memungkinkan terjadinya kehamilan.

Sedangkan mengenai selaput dara itu sendiri pada dasarnya merupakan membran yang menutupi liang vagina. Meski begitu, anggapan yang beredar luas mengenai selaput dara dan hubungannya dengan keperawanan, seringkali menggeser fungsi sebenarnya dari selaput dara yang semata-mata hanya sebagai pelindung vagina.

Selaput dara berbeda-beda bentuknya, ada selaput yang terlalu tebal sehingga menutupi keseluruhan liang vagina, dan ada pula yang sangat tipis, hingga sudah robek tanpa disadari, bahkan sebelum terjadi penetrasi alat kelamin. Oleh sebab itu, tidak selayaknya keutuhan selaput dara dijadikan ukuran keperawanan.

Terima kasih, semoga jawaban yang diberikan dapat bermanfaat bagi Anda.

Dijawab oleh dr. Nina Amelia Gunawan
Sumber: www.meetdoctor.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI