Ini Penyebab "Bullying" Terhadap Anak Semakin Meningkat

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 16 Januari 2016 | 09:13 WIB
Ini Penyebab "Bullying" Terhadap Anak Semakin Meningkat
Ilustrasi bullying di kalangan anak-anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terkini mengungkapkan bahwa tekanan hidup menjadi penyebab kasus bullying terhadap anak semakin meningkat belakangan ini. Tak heran bila kini banyak kejadian murid SD nekat untuk bunuh diri, demikian yang dikemukakan oleh psikolog klinis Liza Marielly Djaprie.

"Kasus memprihatinkan itu terjadi diperkirakan karena anak sekarang terlalu sibuk dengan jadwal yang sudah diatur oleh orangtuanya seperti berbagai macam les," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

Tak hanya itu, tambah Liza, anak-anak juga tidak punya banyak waktu untuk bermain dan bersenang-senang. Padahal di usia mereka, bermain dan bersenang-senang adalah kebutuhan dasarnya yang sangat berpengaruh positif bagi perkembangan fisik dan mentalnya.

"Bermain bisa membuat anak belajar bernegosiasi, tenggang rasa dan empati kepada temannya. Nah, sementara faktanya saat ini, anak lebih banyak bermain gadget sehingga tidak belajar hal-hal tersebut," urainya.

Kurangnya waktu bermain dengan teman-teman sebayanya inilah yang membuat anak jadi tidak memiliki rasa empati dan tenggang rasa dengan orang lain sehingga rentan melakukan bullying.
Untuk mencegahnya, Liza menyarankan, sebaiknya orangtua mengajarkan anak untuk tidak melakukan bullying.

Selain itu, lanjut dia, orang tua juga harus menguatkan konsep diri pada buah hati. Misalnya, dengan menjelaskan arti nama mereka dan yang lainnya.

"Dengan konsep diri yang kuat, anak tidak akan masuk dalam profiling korban atau target bullying. Tidak hanya itu, mereka juga tidak akan melakukan bullying karena telah secure dari awal," jelas Liza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI