Sunat Bisa Turunkan Risiko Pasangan Idap Kanker Serviks

Minggu, 13 Desember 2015 | 16:01 WIB
Sunat Bisa Turunkan Risiko Pasangan Idap Kanker Serviks
Sunat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sunat atau sirkumsisi merupakan proses pembedahan untuk menghilangkan sebagian kulit yang menutupi kepala penis. Seiring dengan perkembangan zaman, sirkumsisi kini tak hanya terbatas bagi agama atau kelompok tertentu.

Bahkan Center for Disease Control and Prevention di AS menyebut bahwa tindakan sirkumsisi menyimpan berbagai manfaat kesehatan, seperti mencegah terjadinya kelainan fimosis, parafimosis bahkan kanker penis. 

Bahkan dokter spesialis bedah dari Rumah Sunatan, Mahdian Nur Nasution menyebut, lelaki yang disunat dapat menyelamatkan pasangannya dari risiko mengidap kanker serviks.

"Jadi belum banyak yang tahu bahwa sunat bisa mengurangi infeksi risiko virus HPV (Human Papillomavirus) sebagai penyebab kanker serviks pada perempuan," ujar dr Mahdian.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anatomi alat kelamin lelaki diibaratkan layaknya topi, sehingga ketika belum menjalani sunat, sisa urin saat buang air kecil tertampung di bagian kulup. Ini sebabnya mr P lelaki yang belum disunat rentan terinfeksi virus.

"Melalui sunat, jadinya bersih dan tidak ada virus. Sehingga menurunkan risiko penularan virus  ke pasangan saat berhubungan seks, termasuk HPV," imbuhnya. 

Kini dengan perkembangan teknologi, tak hanya anak-anak yang dapat menjalani proses sunat. Lelaki dewasa yang terlambat disunat pun masih dapat menjalaninya. Pada dasarnya, lanjut dr Mahdian, sunat pada dewasa sama saja tekniknya dengan sunat pada anak-anak. 

"Hanya saja tergantung ukuran penisnya. Terlebih saat dewasa sudah terjadi ereksi sehingga disarankan menggunakan metode electric cauter untuk mencegah pendarahan terlalu banyak," pungkas Mahdian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI