Sulit Bernapas Saat Makan, Apa Sebabnya?

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 08 Desember 2015 | 15:03 WIB
Sulit Bernapas Saat Makan, Apa Sebabnya?
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanya:

Selamat sore Dokter,
Halo Dok, mengapa saya kesulitan bernapas ketika makan sehingga saya terpaksa menguap dan menghela napas agar bisa bernapas? Sebelumnya saya pernah mengalami kejadian seperti ini ketika SMA, namun tidak pernah kambuh hingga pertengahan tahun ini. Kira-kira apa penyebabnya, Dok? Aktivitas saya mulai terganggu karena kondisi ini.

Apriyani Firman

Jawab:

Selamat sore Apriyani Firman,
Kami memahami kekhawatiran yang Anda rasakan. Kami menduga Anda mengalami sindroma dispepsia. Kami akan menjelaskan mengenai peningkatan asam lambung atau disebut sindrom dispepsia.

Sindroma dispepsia merupakan suatu kumpulan gejala saluran cerna terdiri dari perut kembung, terasa penuh, sesak ketika makan atau setelah makan, sehingga mudah kenyang, perut perih di bagian atas (ulu hati), sering bersendawa, mual, muntah dan lainnya.

Dyspepsia biasanya disebabkan oleh penyakit ulkus lambung atau kelebihan asam lambung. Pengobatan sindrom dispepsia sangat tergantung dari penyebabnya.

Awalnya, Anda dapat mengonsumsi obat anti asam lambung yang berisikan antasid untuk meredakan gejala. Selain dengan pemberian obat anti asam lambung secara teratur, kami sarankan sebaiknya Anda menjaga pola makannya dengan makan lebih sering dalam porsi kecil dan teratur, menghindari makanan pedas, asam, alkohol, kopi, soda, dan makanan yang dapat merangsang pengeluaran gas seperti kol dan menghindari obat-obatan yang menimbulkan luka pada lambung seperti aspirin.

Selain itu, stres psikis juga harus dihindari karena dapat memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

Jika terapi tersebut telah dilakukan, tapi tetap tidak ada perbaikan, kami menyarankan Anda melakukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam.

Keluhan sesak napas yang Anda alami bisa jadi bagian dari penyakit ini atau merupakan bagian lain dari penyakit seperti paru atau jantung. Namun untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter.

Ceritakanlah dengan lengkap keluhan yang dirasakan agar Anda mendapatkan tatalaksana yang optimal.

Kami juga tidak menyarankan Anda untuk membeli obat secara bebas di apotek tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Semoga bermanfaat, ya. Terima kasih.

Dijawab oleh dr. Rahajeng A.P (Konselor ASI)
Sumber: www.meetdoctor.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI