Suara.com - Setiap hari seseorang biasanya akan menggunakan sikat gigi minimal dua kali, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur. Dengan penggunaan rutin ini maka kualitas dari bulu sikat gigi pun akan menurun.
Sikat gigi yang rusak, biasanya ditandai dengan bulu sikat yang mengembang dan berongga di bagian tengah. Jika terus dipakai maka fungsi pembersihan pada gigi menjadi tak optimal.
"Sikat gigi yang mengembang tidak bisa menjangkau seluruh permukaan gigi dengan maksimal. Jika sudah sampai tahap ini sebaiknya segera diganti," ujar Drg Ratu Mirah Afifah, selaku Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Indonesia Tbk pada peluncuran 'Pepsodent Double Care Ultra Sensitive' di Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Oleh karena itu, ia menyarankan agar sikat gigi diganti setiap tiga bulan sekali. Terutama pada mereka yang menggunakan sikat gigi terlalu sering, karena biasanya bulu sikat sudah berubah baik dari segi bentuk maupun warna.
Selain itu ketika usai mengidap flu, radang tenggorokan atau infeksi rongga mulut, Mirah juga menyarankan agar mengganti sikat giginya.
"Ketika mengalami infeksi di mulut dan tenggorokan, bakteri bisa saja mengendap di sikat gigi usai menyikat. Jadi, sebaiknya ketika gejala sudah mulai menurun, ganti sikat dengan yang baru," tutupnya.
Ini Waktu Tepat Mengganti Sikat Gigi
Kamis, 03 Desember 2015 | 19:43 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Xiaomi Lebih dari Sekadar Ponsel: Teknologi Inovatif Hadir dalam Sikat Gigi Elektrik
02 Desember 2024 | 08:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 18:10 WIB
Health | 11:33 WIB
Health | 11:09 WIB
Health | 11:05 WIB
Health | 10:42 WIB
Health | 19:42 WIB