Ini Penyebab Perempuan Terinfeksi HIV Terus Meningkat

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 15:22 WIB
Ini Penyebab Perempuan Terinfeksi HIV Terus Meningkat
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sungguh memprihatinkan, jumlah perempuan di Indonesia yang terinfeksi HIV terus meningkat dan salah satu penyebab karena ketidaksetiaan pasangannya.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2012 mencatat bahwa ada sekitar 6,7 juta lelaki yang membeli seks alias 'jajan' sehingga mengakibatkan 4,9 juta perempuan menikah dengan lelaki berisiko tinggi HIV itu.

"Di Indonesia seiring makin tinggi pertumbuhan ekonomi, semakin banyak jumlah mobile man with money (3M) yang menjadi high risk man. Laki-laki yang sering bepergian dengan memiliki daya beli yang tinggi sangat rentan terhadap seks aman dan mengonsumsi narkoba dengan jarum suntik," kata Executive Director Indonesian Business Coalition on Aids (IBCA) Ramdani Sirait dalam peluncuran buku "Jangan Bawa Pulang HIV", di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Ia mengemukakan jumlah kasus HIV di Indonesia hingga Desember 2014 mencapai 160.138, dan angkat tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Lebih lanjut Ramdani mengungkapkan berdasarkan data 2015, ada 9.000 ibu rumah tangga yang terkena HIV.

Sementara itu, ibu rumah tangga menempati posisi tertinggi kedua yang menderita AIDS dengan jumlah 1.044 (data 2014), setelah karyawan.

"Ibu rumah tangga merupakan profesi yang harusnya berisiko rendah, tetapi karena punya pasangan yang berisiko tinggi sehingga banyak yang terkena HIV," terangnya.

Perempuan, lanjut Ramdani, lebih berisiko tertular karena menerima cairan atau sperma sehingga bila selama berhubungan ada luka maka bisa tertular pasangannya yang sudah positif HIV.

Ia menambahkan bahwa HIV sebenarnya bisa diatasi tetapi kasus tersebut semakin meluas karena ketidaktahuan masyarakat, ketidakpedulian dan ketidaksetiaan.

"Ketidaksetiaan ini memprihatinkan karena ketika pendapatan meningkat, gaya hidup seseorang juga berubah," imbuh Ramdani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI