Suara.com - Tanya:
Selamat siang Dokter,
Akhir-akhir ini saya merasa perut bagian kanan atas dekat tulang rusuk terasa seperti tertusuk jarum. Rasa sakit ini kadang timbul, kadang hilang. Rasa nyeri saya tidak berlangsung lama, hanya sekitar 5-10 detik saja. Sementara itu, untuk mual dan demamnya hanya sesekali saja terjadi. Kadang setiap saya selesai makan, nyeri ini datang lagi. Saya baca di artikel-artikel lain, apakah ada hubungannya dengan masalah kantung empedu atau hati? Terima kasih.
Ika
Jawab:
Halo selamat siang Ika,
Jika dilihat dari keluhan yang Anda rasakan adalah pada perut bagian kanan atas, maka kemungkinan organ yang terdapat di area sekitarnya adalah hati, kantung empedu dan usus. Untuk mengetahui keluhan tersebut berasal dari organ apa, ada baiknya Anda periksakan kesehatan Anda kepada dokter sehingga dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, serta penunjang yang diperlukan untuk mendiagnosa keluhan Anda.
Sekilas tentang Kolesistitis adalah peradangan atau inflamasi pada kantong empedu. Kantong empedu adalah organ yang menyimpan empedu, yaitu cairan yang memiliki peran penting dalam pencernaan lemak dalam tubuh. Inflamasi ini bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) dan jangka panjang (kronis).
Kolesistitis akut sebagian besar terjadi karena sumbatan di saluran empedu. Sedangkan kolesistitis kronis merupakan kondisi peradangan empedu setelah mengalami kolesistitis akut berulang kali dan merupakan bentuk parah dari kolesistitis akut.
Gejala utama kolesistitis adalah sakit yang parah pada perut bagian kanan atas yang berlangsung selama beberapa jam. Rasa sakit ini cenderung muncul setelah mengonsumsi makanan (khususnya yang berlemak) dan bisa menjalar hingga ke punggung atau tulang belikat kanan.
Di samping rasa sakit, inflamasi ini juga terkadang disertai gejala berikut:
1. Rasa sakit yang bertambah parah saat menarik napas panjang.
2. Perut bagian kanan terasa sakit saat disentuh.
3. Mual dan muntah.
4. Demam.
5. Tidak nafsu makan.
6. Berkeringat.
7. Sakit kuning.
Untuk itu di sarankan Anda memeriksakan kesehatan Anda kepada dokter spesialis penyakit dalam mengenai hal ini.
Terima kasih. Semoga bermanfaat, ya.
Dijawab oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: www.meetdoctor.com