Studi: Orang yang Kesepian Rentan Sakit

Rabu, 25 November 2015 | 13:28 WIB
Studi: Orang yang Kesepian Rentan Sakit
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah Anda merasa sebagai orang yang kesepian? Jika ya, maka berhati-hatilah. Pasalnya menurut penelitian, kesepian ternyata dapat mempengaruhi kesehatan bahkan dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Para peneliti mengungkapkan bahwa kondisi manusia yang merasa sepi dapat memicu perubahan tubuh, terutama kemampuan seseorang melawan virus dan bakteri.

Penelitian yang melibatkan 141 orang dewasa ini menunjukkan bahwa 36 orang teridentifikasi mengalami kesepian kronis mengalami perubahan pola ekspresi (gen) dalam sel darah putih, yang mempengaruhi perlindungan tubuh terhadap penyakit.

Berdasarkan penelitian juga, sel-sel pada tubuh manusia cenderung mengalami peradangan (inflamasi) yang berakibat pada menurunnya pertahanan tubuh melawan bakteri dan virus. Itulah mengapa rasa kesepian kronis dapat menyebabkan orang mudah sakit.

"Peradangan atau Inflamasi tubuh yang disebabkan oleh rasa sepi tersebut menunjukan adanya perlindungan tubuh yang bekerja. Biasanya ini terjadi ketika tubuh diserang bakteri atau virus", kata John Cacioppo, seorang psikolog di University of Chicago.

Selain itu, temuan lain menunjukan bahwa kesepian yang mungkin berpengaruh pada kesehatan adalah kesepian yang sudah lama dirasakan seseorang. Peneliti menemukan bahwa orang yang kesepian selama setahun, masih ditemukan adanya pro-inflamasi atau kekuatan tubuh melindungi dirinya.

Dalam percobaan lain pada penelitian yang sama, peneliti menemukan bahwa pergeseran pro-inflamasi tampaknya terkait dengan meningkatnya sel imatur yang biasa disebut monosit yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh atau antivirus.

Penelitian terhadap monyet, para ilmuwan menemukan bahwa perubahan pro-inflamasi dalam tubuh memiliki konsekuensi nyata bagi kesehatan monyet.

"Itu mengapa monyet dengan tingkat kesepian yang akut, lebih sering diserang penyakit daripada monyet yang tidak kesepian", kata Cacioppo. (Livescience)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI