Ini Bahayanya Konsumsi Ginseng Berlebihan

Rabu, 18 November 2015 | 10:44 WIB
Ini Bahayanya Konsumsi Ginseng Berlebihan
Ilustrasi ginseng. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gingseng Korea dikenal sebagai 'Raja Herbal' diberbagai komunitas yang lebih menyukai pengobatan alami. Ini dikarenakan akar ajaib dari Korea ini mampu membantu meningkatkan sistem imun, stamina dan tenaga, membantu melawan kelelahan, melancarkan sirkulasi darah serta membantu fungsi daya ingat.

Karena beragam khasiat inilah, Prof. Dong - Kwon Rhee dari Sungkyunkwan University menyarankan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi gingseng, tiga kali dalam sehari selama seminggu.

"Minumlah sebanyak 100-400 mg gingseng tiga kali sehari selama dua atau tiga minggu," ungkap dia dalam Seminar Gingseng Korea yang diselenggarakan oleh aT Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Meski gingseng adalah ramuan jamu tak beracun, lanjut dia, penggunaan secara berlebihan dan berkepanjangan dapat mengakibatkan insomnia dan hipertensi. Karena itu, kata Prof. Dong - Kwon Rhee, penggunaan secara terus menerus selama lebih dari tiga bulan tidak direkomendasikan.

Sebaiknya, penggunaan gingseng dilakukan menurut suatu siklus. "Misalnya sudah minum selama dua atau tiga minggu, kemudian selingi dengan jeda paling sedikit satu minggu, supaya aman," ujar dia.

Yang perlu diperhatikan lainnya, kata Prof. Dong-Kwon Rhee, mereka yang sedang hamil, menyusui, meminum obat-obatan atau mengidap kelainan medis, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi gingseng.

Selain itu, lanjut dia, bila seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan seperti warfarin, heparin, aspirin, diuretika atau sedang menjalani pengobatan hipertensi atau kardiovaskular, dianjurkan tidak mengonsumsi ginseng karena akan menimbulkan konflik dengan obat-obatan tersebut.

"Jangan gunakan gingseng dengan jamu atau zat gizi lain yang diketahui meningkatkan kesiagaan mental," terang Prof. Dong-Kwon Rhee.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI