Cara Menangani Penderita Asma yang Kambuh

Rabu, 04 November 2015 | 20:01 WIB
Cara Menangani Penderita Asma yang Kambuh
Ilustrasi asma. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asma merupakan salah satu gangguan saluran pernapasan yang menyerang segala usia, namun sering bermula pada masa kanak-kanak. Penyempitan saluran pernapasan yang dialami penderita asma saat kambuh, membuat mereka sulit bernapas.

Direktur Asthma-COPD Center RS Asri Siloam, Prof. dr. Hadiarto Mangunnegoro, SpP(K) mengatakan bahwa asma yang tidak dikontrol dengan baik bisa mengancam nyawa penderitanya.

"Asma intinya harus dikontrol dengan obat-obatan, sayangnya banyak penderita yang mengabaikan penyakitnya sehingga tiba-tiba mengalami kekambuhan," ujar Prof Hadi pada temu media di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, saat terjadi kekambuhan maka otot di saluran pernapasan akan berkontraksi dan mempersempit saluran napas. Oleh karena itu saat kambuh penderita asma susah sekali bernapas.

Lalu apa yang harus dilakukan penderita asma saat kambuh? Ia menganjurkan agar pasien tetap tenang dan mencoba untuk terus bernapas. Selalu membawa inhaler sebagai langkah persiapan juga harus dilakukan penderita asma.

"Yang penting punya inhaler. Ini langkah paling aman dibanding minum obat yang dijual bebas di pasaran yang bisa bikin jantung bermasalah. Coba semprotkan inhaler dua kali setiap 10 menit. Lalu lakukan secara berulang," tambahnya.

Namun jika gejala sesak napas tak juga mereda, Ia menganjurkan agar pasien mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

"Kalau dirasa 1-2 jam sudah semprot inhaler tapi gejala juga belum hilang langsung bawa ke emergency. Yang penting tetap bernapas dengan tenang agar udara tidak terperangkap di dalam," pungkasnya.

Sementara dokter spesialis paru dan pernapasan RS Siloam Asri, Ratnawati menjelaskan, kekambuhan pada penderita asma bisa terjadi karena mereka bersentuhan dengan faktor risiko seperti flu, alergen, kelelahan, hingga stres.

Pada kasus asma yang berat, penderita bisa mengalami henti napas dan jika tak segera tertangani bisa menyebabkan kematian.

"Oleh karena itu penting bagi penderita asma untuk menghindari faktor risiko yang memicu kekambuhan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Salah satu faktor risiko yang harus dihindari adalah makanan yang memicu alergi pada penderita asma. Dicontohkan dr Ratna jika pasien memiliki alergi terhadap kacang maka sebaiknya mulai menghindari untuk mengonsumsinya.

"Dalam tubuh secara otomatis sudah membuat anti alergennya. Jadi kalau tetap mengonsumsi maka badan akan semakin sensitif dan memicu reaksi inflamasi yang membuat saluran napas menjadi sempit sehingga memicu kekambuhan," imbuhnya.

Oleh karena itu dr Ratna mengimbau agar penderita asma mengetahui kecenderungan alerginya terhadap makanan tertentu.

"Begitu konsumsi makanan tertentu langsung batuk dan sesak napas berarti tubuh bereaksi terhadap bahan makanan tersebut. Sebaiknya selalu mengantongi inhaler untuk mencegah kekambuhan berlanjut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI