Menyusui Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara Agresif

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 29 Oktober 2015 | 17:34 WIB
Menyusui Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara Agresif
Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa perempuan yang menyusui memiliki hingga 20 persen penurunan risiko mengembangkan bentuk agresif dari kanker payudara yang disebut kanker payudara dengan reseptor hormon negatif.

Kanker payudara yang lebih sering didiagnosis pada perempuan di bawah usia 50 tahun ini,  lebih mungkin menjadi agresif dan mengancam jiwa.

Untuk menurunkan risiko tersebut, para peneliti menyarankan kaum perempuan yang telah melahirkan anak untuk menyusuinya. Selain menyehatkan bayi, menyusui juga dapat melindungi ibu dar risiko kanker payudara agresif ini.

"Menyusui merupakan cara murah, strategi jangka pendek yang relatif dapat diakses dan menghasilkan perlindungan alami dalam jangka panjang," kata salah satu peneliti Marisa Weiss dari Lankenau Medical Center di Pennsylvania, AS.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti menganalisis dari 27 studi yang berbeda melibatkan total 36.881 kasus kanker payudara.

"Meta-analisis ini menunjukkan efek perlindungan dari yang pernah menyusui terhadap kanker payudara dengan reseptor hormon negatif, yang lebih sering terjadi pada perempuan yang lebih muda dan umumnya memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan subtipe lain dari kanker payudara," kata studi tersebut.

"Bukti lebih lanjut untuk mendukung perlindungan jangka panjang dari menyusui terhadap subtipe yang paling agresif dari kanker payudara ini sangat menggembirakan dan perlu untuk ditindaklanjuti," kata Weiss.

Penelitian ini menyoroti tentang strategi kesehatan masyarakat yang secara langsung menginformasikan kepada kaum perempuan tentang manfaat menyusui.

Menyadari betapa bermanfaatnya aktivitas menyusui baik bagi ibu maupun bayi, para peneliti menyarankan kaum ibu untuk menyusui buah hatinya baik di rumah, di tempat umum maupun di tempat kerja.  

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Annals of Oncology. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI