Penderita Penyakit Ini Disarankan Tak Mengemudi Sendiri

Sabtu, 24 Oktober 2015 | 07:05 WIB
Penderita Penyakit Ini Disarankan Tak Mengemudi Sendiri
Ilustrasi mengantuk saat mengemudi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Laporan Kecelakaan Lalu Lintas yang dihimpun Korlantas 2014 menunjukkan tingginya angka kecelakaan di Indonesia. Setiap jamnya rata-rata terjadi 11 kasus kecelakaan yang menewaskan tiga orang.

Tingginya angka kecelakaan ini salah satunya dipicu oleh ketidakdisiplinan para pengemudi. Dalam banyak kasus ditemui pengemudi berusia di bawah umur dan belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Tidak sedikit juga kecelakaan dipicu pengemudi yang ugal-ugalan.

"Faktor kedua adalah kondisi kesehatan. Seringkali pengemudi yang memiliki penyakit tertentu memaksakan diri mengemudi kendaraan sehingga ketika ia kambuh menyebabkan kecelakaan," ujar Dirut Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr. Lily S Sulistyowati pada temu media di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Menurut Lily ada beberapa kondisi kesehatan yang sebaiknya tidak dipaksakan untuk mengemudi. Salah satunya adalah penderita hipertensi atau memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes.

"Diabetes dan hipertensi adalah silent killer. Kalau tensi di atas 150 sebaiknya tidak dipaksakan mengemudi sendiri, begitu juga dengan gula darah yang meningkat. Pokoknya kalau badan terasa tidak enak jangan paksakan," imbuhnya.

Untuk menghindari risiko kecelakaan, dr Lily pun menganjurkan agar seseorang yang dalam kondisi tidak sehat tak memaksakan diri untuk mengemudi kendaraannya sendiri.

"Kalau bisa gunakan angkutan umum, baik taksi, bus atau commuter line. Kalau sudah memiliki gejala kondisi tubuh tak sehat lebih baik segera konsultasikan ke dokter dan jangan dipaksakan menyupir sendiri," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI