Suara.com - Dokter Karmel Lidow Tambunan SpPD, K-HOM, Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM mengatakan gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya penyumbatan pembuluh darah di paru-paru. Fatalnya, bisa membuat seseorang mengalami kematian mendadak.
"Gejalanya memang samar dengan penyakit lain. Seperti sesak napas, jantung berdegup kencang, dada terasa sakit hingga batuh disertai darah," ujarnya pada peringatan World Thrombosis Day yang dihelat Bayer Healthcare di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut Karmel menuturkan bahwa sumbatan di paru atau disebut emboli paru ini disebabkan oleh bekuan darah di pembuluh darah vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) yang pecah kemudian menghambat suplai darah ke paru-paru.
"Gejala orang yang mengalami bekuan darah di vena dalam biasanya berupa pembengkakan di bagian kaki, perubahan warna menjadi merah dan terasa nyeri ketika disentuh," imbuhnya.
Mereka yang berisiko tinggi mengalami trombosis, kata Karmel, antara lain perokok, orang berusia 45 tahun ke atas, maupun mereka yang kurang melakukan aktivitas fisik.
"Usia 45 tahun ke atas harus waspada trombosis. Apalagi 70 persen penderitanya tidak disertai gejala. Pastikan lakukan aktivitas fisik secara rutin untuk menurunkan risiko ini," tutupnya.
BACA JUGA:
Studi: Kematian Manusia Bisa Diendus Lewat Baunya
Jupe Menangis Saat Dikejutkan Bertemu Gaston
Istri Ketahuan Selingkuh Gara-gara Sepatu Boot
Tentara AS Akan Tempur Pakai Baju Iron Man