Korban Asap Perlu Pemeriksaan Kesehatan Secara Seksama

Minggu, 18 Oktober 2015 | 11:37 WIB
Korban Asap Perlu Pemeriksaan Kesehatan Secara Seksama
Patung KB Dipasangi Masker
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat yang menjadi korban asap dari kebakaran hutan dan lahan di daerah Sumatera dan Kalimantan perlu diperiksa kesehatan secara seksama, karena asap tersebut bisa menjadi pemicu kanker.

"Dampak dari menghirup asap ini bukan saat ini tapi dalam jangka panjang dan baru dirasakan 5-10 tahun mendatang, untuk itu perlu penanganan kesehatannya dengan baik," kata Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono disela acara Pharmacy Fair di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta, Minggu.

Untuk itu kata dia para korban asap ini perlu perbaikan mutu gizi dan pola hidup yang sehat untuk menjaga kesehatannya sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit. "Konsumsi buah-buahan, sayuran, vitamin dan mineral perlu terus dilakukan agar tubuh tetap bugar dan sehat," katanya.

Mantan Dekan Farmasi Universitas Pancasila ini mengatakan mereka yang rawan terdampak asap ini menjadi penderita kanker ini adalah anak-anak, para usia lanjut dan juga ibu hamil, karena kondisi kekebalan tubuh mereka yang kurang.

Ia mengatakan dampak dari asap yang terihisap masyarakat bisa menganggu kesehatan pernafasan, gangguan hidung sampai paru-paru dan juga maat. Saat ini korban asap telah banyak yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan juga gangguan mata.

Hal senada dikatakan oleh Guru Besar Farmasi Universitas Pancasila (UI) Yahadiana yang mengatakan faktor lingkungan yang buruk termasuk kabut asap bisa menjadi pemicu kanker, walaupun pembuktiannya baru bisa diketahui dalam jangka panjang.

"Penyebab kanker dipengaruhi oleh faktor lingkungan mencapai 90-95 persen, sedangkan faktor genetik penyebab kanker hanya 5-10 persen," katanya.

Untuk itu kata dia pemerintah perlu melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat yang terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dengan melakukan pemeriksanaan DNA kesehatan secara random.

Dikatakannya masyarakat di Sumatera dan Kalimantan yang terkena kabut asap cukup lama pada saat ini dan juga beberapa tahun sebelumnya menyebabkan mereka mudah terkena berbagai penyakit. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI