Orangtua Tak Perlu Berlebihan Sikapi 'Narkoba Digital'

Rabu, 14 Oktober 2015 | 15:50 WIB
Orangtua Tak Perlu Berlebihan Sikapi 'Narkoba Digital'
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang binaural yang dihasikan aplikasi i-Doser, menurut psikolog Efnie Indrianie sejauh ini dipakai dalam proses terapi untuk penyembuhan berbagai penyakit. Sehingga, ketika seseorang mendengarkan suara dalam frekuensi dan nada tertentu yang dihasilkan gelombang binaural, ada bagian otak yang terstimulasi.

"Sama saja seperti kita mendengarkan musik tertentu, hormon endorfinnya kan keluar. Dan efeknya menyenangkan seperti pakai obat-obatan padahal tidak," kata Efnie ketika dihubungi Suara.com, Rabu (14/10/2015).

Menyoal anggapan yang menyebut gelombang binaural dapat menyebabkan kecanduan pada pendengarnya, ia berpendapat bahwa hal ini juga dialami para pemusik yang setiap hari dibayangi oleh nada-nada musik.

"Pada pemusik terkenal seperti Beethoven misalnya, tentu memiliki adiksi tertentu pada nada-nada yang kerap dimainkannya. Sehari nggak main musik dengan nada tertentu ada yang kurang bagi mereka," imbuh Efnie.

Oleh karena itu, ia menganggap perlunya penelitian lebih lanjut terhadap efek dari gelombang binaural yang diduga dapat menyebabkan kerusakan  pada otak.

"Jadi memang harus diteliti lebih lanjut dari musik binaural apakah menyebabkan kerusakan otak dan bagian mana yang rusak. Ini PR bagi para ilmuwan," terangnya.

Kehebohan mengenai i-Doser awalnya bermula dari pesan yang dikirimkan secara berantai melalui Whatsapp, berisi ulasan singkat mengenai i-Doser dan efeknya bagi otak. Tentu saja hal ini membuat khawatir sebagian orangtua karena aplikasi ini mudah diunduh di telepon genggam.

Namun, perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen ini berpendapat bahwa orangtua seharusnya tak perlu khawatir dalam menyikapinya dan tetap menjalin interaksi yang hangat kepada anak.

"Sebagai orangtua sebaiknya menyikapi hal ini tenang dulu, rileks dulu, karena kalau udah panik dulu jadi makin bingung gimana nyikapinnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI