Ingin Anak Ber-IQ Tinggi? Libatkan Ayah

Sabtu, 03 Oktober 2015 | 15:39 WIB
Ingin Anak Ber-IQ Tinggi? Libatkan Ayah
Ilustrasi ayah dan anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak mungkin menghabiskan waktu lebih banyak dengan sang ibu dibanding ayah. Salah satu penyebabnya karena ayah dituntut untuk encari nafkah sehingga mengorbankan sebagian besar waktunya jauh dari anak. Padahal, keterlibatan sang ayah dalam pengasuhan anak sangat berpengaruh pada kecerdasan intelektual anak.

Hal ini disampaikan psikolog dari Universitas Indonesia, Rini Hildayani. Ia menjelaskan, bahwa anak yang diasuh oleh ayahnya sejak dini memiliki kemampuan kognitif lebih baik ketika memasuki usia enam bulan hingga satu tahun.

"Anak akan memiliki nilai IQ yang lebih tinggi ketika menginjak usia tiga tahun, serta berkembang menjadi anak dan individu yang mampu memecahkan permasalahan dengan baik, dibanding anak yang tidak mendapatkan pengasuhan secara langsung dari ayah," katanya pada temu media bertajuk 'Menjadi Ayah Hebat bagi si Kecil' di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (3/3/2015).

Saat ini, lanjut Rini, masih banyak anggapan yang menyatakan bahwa pengasuhan dipegang oleh ibu. Hal ini yang membuat para ayah tidak terpacu untuk terlibat lebih jauh dalam pengasuhan si kecil.

"Masih ada prinsip tradisional bahwa ibu yang berhak mengasuh anak dan ayah berperan sebagai pencari nafkah. Padahal jika peran pengasuhan antara ibu dan ayah mendapat porsi sama maka tumbuh kembang anak akan lebih optimal," imbuhnya.

Oleh karena itu, Rini mengimbau para istri untuk memberikan kepercayaannya kepada suami dalam mengurus anak. Misalnya, dengan memberikan waktu bagi ayah dan sang buah hati untuk bermain bersama.

"Dukungan pasangan paling utama dibutuhkan. Sekarang banyak juga para ayah yang ikut serta dalam seminar-seminar parenting. Hal ini bagus untuk menanamkan pentingnya pengasuhan dari figur ayah terhadap anak," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI