Kemenkes: Perokok Muda Meningkat 20 Persen

Rabu, 30 September 2015 | 12:30 WIB
Kemenkes: Perokok Muda Meningkat 20 Persen
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebut bahwa 20 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh perilaku merokok. Dampaknya pun tak hanya dialami perokok aktif, tapi juga perokok pasif yang menghirup asap bakaran tembakau.

Kepala Sub Direktorat Kontrol Penyakit Kronik dan Degeneratif Kemenkes RI, dr. T Sandra D Ratih bahkan menyebut bahwa perilaku merokok kini telah bergeser dari orang dewasa ke anak muda.

Ia mengatakan, 20 persen anak berusia 13-15 tahun di Indonesia menjadi perokok aktif. Nilai ini bahkan meningkat empat kali lipat dibanding tahun 1995.

"Kalau dilihat dari usia merokoknya, data 1995 menunjukkan bahwa anak muda mulai merokok pada usia 17 dan biasanya mulai kena penyakit di usia 50 tahun. Bisa dibayangkan kalau anak-anak sekarang lebih muda berarti mereka bisa menderita penyakit akibat rokok pada usia 30-40," kata Sandra pada peluncuran iklan layanan masyarakat #SuaraTanpaRokok di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Fakta yang dipaparkannya mengingatkan kita akan kisah Robby Indra Wahyuda. Seorang pemuda berusia 27 tahun asal Samarinda yang meninggal dunia, karena kanker laring akibat perilaku merokok yang dilakukannya sejak kelas 6 SD.

Di akhir hayatnya, ia memutuskan menjadi aktivis antitembakau dengan menceritakan pengalamannya berjuang melawan kanker laring yang merenggut suaranya. Kini Robby telah tiada, namun semangatnya disuarakan melalui kampanye yang diluncurkan Kementerian Kesehatan yang bertajuk 'Rokok Itu Murah, Obatnya yang Mahal'.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI