Angkat Kisah Robby, Kemenkes Luncurkan Kampanye Ini

Selasa, 29 September 2015 | 20:06 WIB
Angkat Kisah Robby, Kemenkes Luncurkan Kampanye Ini
Peluncuran iklan layanan masyarakat #SuaraTanpaRokok di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (29/9/2015). (Foto: suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih ingatkah Anda dengan kisah Robby Indra Wahyuda? Seorang pemuda berusia 27 tahun asal Samarinda yang meninggal dunia, karena kanker laring akibat perilaku merokok yang dilakukannya sejak kelas 6 SD.

Kisah pilu Robby yang menghembuskan napas terakhirnya akibat merokok menginisiasi Kementerian Kesehatan untuk menggalakkan kampanye #SuaraTanpaRokok melalui iklan layanan masyarakat.

Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes, dr Eni Gustina mengatakan melalui kampanye ini masyarakat dapat menyadari bahaya merokok dan memutuskan untuk berhenti sebelum membunuh diri sendiri dan orang di sekitarnya.

"Perilaku merokok kini telah bergeser dari orang dewasa ke anak muda. Lewat cerita Robby, kami sangat berharap generasi muda tidak menjadi perokok dan orang dewasa mulai berhenti merokok," katanya pada peluncuran iklan layanan masyarakat #SuaraTanpaRokok di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Stephen Hamill selaku Direktur Kebijakan, Advokasi, dan Komunikasi World Lung Foundation menambahkan, tembakau tidak hanya membunuh diri sendiri, tapi juga berpengaruh pada perekonomian dan melukai keluarga yang terkena dampak dari rokok.

Ia berharap keberanian dari Robby dan keluarganya mengampanyekan bahaya rokok melalui iklan layanan masyarakat ini bisa menyelamatkan banyak orang.

"Semoga dengan adanya iklan ini bisa memotivasi orang untuk segera berhenti merokok," ujar Stephen.

Dalam cuplikan kampanye yang berjudul 'Rokok Itu Murah, Obatnya yang Mahal' menceritakan bagaimana perjuangan almarhum Robby melawan kanker laring stadium 3 yang menyebabkannya kehilangan suara.

Latar belakang suara dari ibunda Robby, Syaifatul Hadijah mengisahkan bagaimana rokok yang tak seberapa harganya di Indonesia dapat menghabiskan biaya ratusan juta rupiah untuk pengobatannya. Di akhir iklan, sang ibu berharap, "Jangan sampai ada Robby Robby lain."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI