Gara-gara Teh Pelangsing, Perempuan Ini Derita Hepatitis

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 29 September 2015 | 18:46 WIB
Gara-gara Teh Pelangsing, Perempuan Ini Derita Hepatitis
Ilustrasi teh pelangsing. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak cara yang dilakukan orang terutama perempuan untuk melangsingkan tubuhnya. Mulai dari diet ketat hingga mengonsumsi pil atau teh pelangsing.

Sebenarnya melangsingkan tubuh sah-sah saja dilakukan asalkan dalam pengawasan dokter agar program penurunan berat badan yang dilakukan aman dan sehat bagi pelakunya. Namun, masih banyak perempuan yang melakukan upayanya itu tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sehingga menimbulkan masalah kesehatan.

Ini pula yang dialami oleh seorang remaja asal Inggris. Perempuan yang tak disebut namanya itu harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita peradangan hati parah akibat mengonsumsi teh pelangsing.

Awalnya ia mengeluh pusing, mual, sakit perut, dan nyeri sendi.

Ketika pergi ke dokter, remaja berusia 16 tahun itu didiagnosis menderita infeksi saluran kemih. Oleh dokter, ia hanya diberi antibiotik untuk menyembuhkan penyakit infeksinya itu.

Alhasil, bukannya sembuh justru kondisi gadis tersebut kian memburuk. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, dokter menemukan bahwa pasiennya itu ternyata telah mengembangkan peradangan hati yang berat, yang disebabkan oleh konsumsi teh hijau.

"Saya minum sekitar 3 cangkir teh hijau setiap hari untuk menurunkan berat badan," akunya kepada dokter.

Saat dirawat, penyakit gadis itu sangat serius bahkan tim dokter mengatakan sudah terkena hepatitis.

Setelah dokter menanyakan apa saja yang telah dilakukannya belakangan ini, gadis itu mengaku telah mengonsumsi teh hijau yang dibelinya secara online sebanyak dua kotak, dimana masing-masing kotak berisi 100 kantung.

Teh pelangsing yang sebagian besar keterangannya menggunakan bahasa Mandarin itu telah diminumnya dalam beberapa bulan terakhir. Gadis itu tentu saja tak mengerti apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam teh tersebut lantaran tak mengerti bahasa Mandarin.

Namun setelah diselidiki oleh dokter, ternyata bahan yang terkandung dalam teh tersebut adalah Camellia sinensis, semak yang daun dan tunasnya digunakan untuk membuat minuman.

Beruntung setelah diopname selama beberapa hari di rumah sakit, dua bulan kemudian fungsi hatinya telah kembali normal. Akibat kejadian itu, gadis tersebut mengaku kapok membeli teh atau pil penurun berat badan secara online.

Belajar dari pengalaman gadis itu, sebaiknya Anda berhati-hati bila ingin melangsingkan tubuh dengan mengonsumsi pil atau teh pelangsing. Konsultasi kepada dokter spesialis gizi merupakan langkah tepat bila ingin menurunkan berat badan secara sehat dan aman. (Mail Online)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI