Dokter ahli Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Iswinarno Doso saputro, SpBP-RE (K) mengatakan suntik silikon cair pada operasi pembesaran payudara lebih berbahaya dari pada implant silicon.
"Bahan yang tidak dianjurkan secara medis untuk operasi pembesaran payudara adalah silikon cair yang diinjeksikan ke dalam payudara tidak bisa diprediksi akan mengalir ke bagian tubuh yang lainnya karena adanya gaya gravitasi," tutur dr Iswinarno Doso saputro, SpBP-RE (K) di Surabaya, Jatim, Minggu (20/9/2015).
Sedangkan implan silikon, ia menambahkan jika implan silikon ketika pasien bosan atau merasa ukurannya kurang besar, maka implan silikon tersebut bisa diampil dan ukurang juga bisa dibesarkan sesuai dengan selera.
"Berbeda dengan silikon cair. Ketika awal diinjeksi cairan silikon, bentuk payudara akan terlihat bagus sesuai dengan yang diinginkan pasien, namun setelah 6-12 bulan cairan silikon akan mengalir ke bagian tubuh terbawah sesuai dengan aliran silikon cair yang diinjeksi akibat adanya gaya gravitasi," ucapnya.
Menurut dia, akibat adanya gaya gravitasi itulah yang menyebabkan bentuk payudara bertambah jelek dari sebelum diberikan silikon, mempengaruhi bentuk tubuh, serta silikon cair yang masuk ke dalam tubuh juga menyebabkan gangguan kesehatan, seperti alergi, menimbulkan kemerahan dan iritasi di kulit bagian tubuh yang diinjeksi silikon.
"Akibatnya bentuk tubuh pasien tidak akan indah lagi jika dipandang secara estetika, menyebabkan gangguan kesehatan, seperti alergi, menimbulkan kemerahan dan iritasi di kulit bagian tubuh, bahkan bisa saja menimbulkan kanker bagi mereka yang mempunyai gen kanker," paparnya.
Silikon cair, lanjutnya tidak dianjurkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh manusia karena termasuk dalam bahan industri. Oleh karena itu, silikon cair biasanya digunakan untuk lapisan cat, lem silikon kaca, dan yang lainnya.
"Apabila silikon cair sudah masuk ke dalam tubuh, maka tidak sepenuhnya bisa dikeluarkan atau dibersihkan karena silikon sudah menjalar ke semua bagian tubuh karena memiliki warna yang bening, sehingga sulit untuk membedakan antara jaringan tubuh dan silikon cair," jelasnya.
Lebih lanjut dia menganjurkan kepada calon pasien agar tidak memperbesar payudaranya melalui suntik silkon karena tidak aman, meskipun harganya lebih murah, namun memiliki risiko yang lebih besar. (Antara)