Cara Cepat Mencegah Orang-orang Dekat Anda Bunuh Diri

Jum'at, 11 September 2015 | 21:07 WIB
Cara Cepat Mencegah Orang-orang Dekat Anda Bunuh Diri
Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bunuh diri kini menjadi masalah yang tak bisa dipandang enteng. Menurut data badan kesehatan dunia (WHO) setiap 40 detik, satu orang meninggal karena bunuh diri di dunia.

Akan tetapi, meski bunuh diri sudah menjadi masalah dunia, bukan berarti tak ada cara untuk mencegahnya. Salah satu cara utama untuk mencegah orang-orang dekat Anda bunuh diri adalah dengan mengenali ciri-ciri orang yang berpotensi melakukan bunuh diri.

Benny Prawira, pendiri komunitas Into the Light yang peduli terhadap kesehatan jiwa, berujar bahwa seseorang yang berniat melakukan bunuh diri biasanya mengalami perubahan perilaku dan cenderung menarik diri dari pergaulan.

"Misalnya yang tadinya ceria tiba-tiba murung, enggak pernah ikut kumpul lagi. Coba kita menjadi lebih peka dengan perubahan orang di sekitar kita, karena kita tidak pernah tahu siapa yang sedang berjuang melawan niat untuk bunuh diri," kata Benny dalam acara Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Selain menarik diri, Benny menambahkan bahwa pada beberapa orang yang berniat bunuh diri biasanya menyelipkan kata-kata perpisahan pada obrolan atau pesan yang dipostingnya di media sosial. Jika sudah melihat ciri-ciri ini, Benny menyarankan agar orang di sekitarnya mendekati secara personal untuk mengetahui apa penyebab munculnya kata-kata tersebut.

"Paling bahaya itu kalau sudah saying good bye baik itu di obrolan atau sekedar update status di media sosial. Lebih baik disapa dan ditanyakan kenapa membuat berbicara seperti itu,” imbuhnya.

Meski demikian Benny mengingatkan agar seseorang tidak memaksa ketika teman yang berpotensi bunuh diri tidak mau menjelaskan secara langsung apa yang dialaminya. Pendekatan sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih santai dan tidak ada unsur paksaan.

"Kalau dia sudah mau cerita, kita nggak masalah langsung tanya apa dia sudah punya niat untuk bunuh diri. Kalau dia jawab iya, coba bantu dia untuk mencegahnya dengan mengajak ke psikolog atau psikiater," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI