Musim Kemarau, Waspadai ISPA dan DBD

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 05 September 2015 | 13:16 WIB
Musim Kemarau, Waspadai ISPA dan DBD
Ilustrasi musim kemarau. (Antara/Rudi Mulya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung dr Amran mengingatkan warga setempat untuk mewasdai penyakit infeksi saluran pernafasan atas akut dan demam berdarah dengue pada musim kemarau ini.

"Masyarakat harus mewaspadai beberapa penyakit yang bisa timbul di musim kemarau ini, di antaranya penyakit yang kerap muncul di musim kemarau yakni ISPA dan DBD," katanya, di Bandarlampung, Sabtu (5/9/2015).

Dari data yang dimiliki, lanjut Amran, penderita ISPA di tahun ini tidak meningkat dan juga tidak menurun pada tiap bulannya. Begitu pun untuk DBD, belum ada peningkatan seperti tahun lalu, tetapi masyarakat perlu melakukan antisipasi.

Meski DBD kerap terjadi di musim hujan, tapi pihaknya tetap mengingatkan masyarakat agar tetap selalu menjaga tempat-tempat penampungan air yang dibuat sendiri oleh warga.

"Ada kekhawatiran tempat penampungan itu akan menjadi sarang nyamuk dan akhirnya bisa berisiko menimbulkan penyakit demam berdarah," kata Amran.

Ia mengungkapkan, penderita DBD di Kota Bandarlampung pada Januari hingga Februari 2015 sebanyak 121 pasien, 20 di antaranya dari luar kota. Untuk saat ini pihaknya masih melakukan pendataan ulang termasuk ISPA.

Pihaknya pun telah mengimbau setiap puskesmas untuk waspada terhadap dua penyakit tersebut, dan penanganan harus cepat sehingga masyarakat bisa mendapatkan pertolongan pertama.

"Masyarakat pun harus bisa menjaga daya tahan tubuhnya dengan makanan yang asupan gizi dan karbohidratnya seimbang," imbuh Amran.

Dia melanjutkan, pada musim kemarau atau bisa disebut peralihan, daya tahan tubuh akan menurun, masyarakat harus menyiasatinya juga dengan meminum vitamin atau perbanyak mengonsumsi buah.

"Masyarakat pun cukup mengonsumsi buah pepaya atau pisang, dan jangan sampai terlalu banyak, karena kalau berlebihan berpotensi juga mengganggu kesehatan tubuh," tutup Amran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI