Mensos: Lindungi dan Bahagiakan Anak-anak Indonesia

Minggu, 30 Agustus 2015 | 12:06 WIB
Mensos: Lindungi dan Bahagiakan Anak-anak Indonesia
Mensos Khofifah memakaikan kaos kepada bocah Suku Anak Dalam di Jambi, (13/3). (Antara/Fanny Octavianus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat agar melindungi dan membahagiakan anak-anak Indonesia, sebagai bentuk rasa cinta serta tanggung jawab menjadikan mereka generasi penerus bangsa.

"Presiden RI Joko Widodo juga pernah berpesan demikian, yakni lindungi anak-anak dan bahagiakan mereka," ujarnya, di sela peringatan Hari Anak Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (30/8/2015).

Bentuk perlindungan kepada anak-anak, kata Khofifah, yakni dengan menjauhkan mereka dari segala tindakan atau perbuatan yang bisa menjerumuskan ke hal-hal negatif, seperti dunia kekerasan, dunia kejahatan dan sifat jelek lainnya.

"Saat ini, ancaman dunia kejahatan terhadap anak sangat rawan, sehingga masyarakat khususnya orangtua, harus benar-benar memperhatikannya. Jangan sampai anak-anak terjerumus," ucapnya.

Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut pun berharap, anak-anak sebagai generasi Indonesia ke depan mampu mewujudkan cita-cita dan menjadi harapan bangsa.

Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jatim, Tjuk Kasturi Sukiadi berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan peran serta mewujudkan cita-cita, sekaligus memberikan kesempatan terhadap anak.

"Kami juga berharap bisa semakin menyadarkan pemerintah untuk memenuhi hak-hak anak Indonesia," katanya.

Kegiatan peringatan Hari Anak Nasional 2015 ini juga dihadiri Sekda Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim Hizbul Wathan, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato, serta ratusan anak dari berbagai TK dan SD.

Berbagai kegiatan digelar di ajang ini, antara lain lomba mendongeng untuk SD-SMP, melukis layang-layang untuk SD, membuat dan menerbangkan layang-layang untuk SMP, pentas seni, tur sejarah Tugu Pahlawan, hingga permainan tradisional dengan melibatkan 580 anak Surabaya.

Pada kesempatan tersebut, turut serta pula puluhan anak berkebutuhan khusus, yang menampilkan tari-tarian serta ikut terlibat dalam berbagai lomba dan permainan tradisional. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI