Suara.com - Menipisnya ketersediaan air bersih di Indonesia menjadi persoalan serius. Bahkan, Indonesia menempati peringkat terburuk dalam pelayanan ketersediaan air bersih dan layak konsumsi.
Menurut Guru Besar FKM UI Umar Fahmi Achmadi seringkali masyarakat tidak menyadari bahwa air yang mereka konsumsi dapat tercemar, baik oleh bakteri pathogen maupun limbah industri. Akibatnya berbagai masalah kesehatan pun mengintai mulai dari diare, kolera, tipus. Bahkan penelitian pun menyebut bahwa konsumsi air tak higienis bisa menyebabkan gangguan kesuburan.
"Sekarang banyak pasangan yang sulit punya anak, siapa sangka salah satu kontributornya adalah air yang tercemar. Jadi tidak hanya rokok yang bisa menyebabkan impotensi, air tercemar juga berisiko mengakibatkan impotensi," kata Umar pada temu media bertajuk 'Pureit: Solusi Air Minum Higienis dan Hemat untuk Keluarga Indonesia' di Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Lebih lanjut, Umar mengatakan selain gangguan kesuburan, air tercemar juga bisa menyebabkan kelumpuhan akibat virus polio. Seperti diketahui virus polio masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita penyakit polio. Air sungai yang tercemar bisa menjadi sarana penyebaran virus polio ini.
"Polio jarang sekali dikaitkan dengan kehigienisan air. Padahal pernah ditemukan juga di sebuah desa di Jawa Barat dimana banyak anak-anak mengalami kelumpuhan karena air sungai di desanya tercemar tinja yang mengandung virus polio," imbuhnya.
Oleh karena itu, Ia mengimbau agar masyarakat harus memastikan air yang akan digunakan terlebih untuk dikonsumsi benar-benar higienis yakni memenuhi syarat tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbakteri.