Suara.com - Penyakit liver atau hati sering dianggap sebagai 'pembunuh diam-diam' karena gejala yang timbul akibat penyakit ini sulit dideteksi. Di Indonesia, menurut data WHO pada 2013 angka penderita penyakit liver diperkirakan mencapai 28 juta orang.
Sekitar 70 persen dari jumlah tersebut adalah penderita Hepatitis B, sementara 10 juta di antaranya merupakan penderita fibrosis hati, dan 3 hingga 5 juta dari populasi tersebut terkena sirosis hati.
Sayangnya, angka yang cukup tinggi ini tidak dibarengi dengan pemahaman masyarakat mengenai penyakit ini lebih mendalam. Akibatnya banyak dari mereka yang tidak mendapatkan penanganan dini secara tepat.
“Hasil kajian kami menunjukkan bahwa sekitar 30 persen orang yang menderita penyakit liver tidak menunjukkan gejala. Namun, sekitar 70 persen menunjukan gejala dalam berbagai bentuk,” kata Viktor Lee di sela-sela peluncuran kampanye “Operasi Kuning” yang diselenggarakan Gleneagles Hospital Singapore, di Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Karenanya, lanjut dia, penting bagi kita untuk mengenali gejala dini penyakit liver sebelum terlambat. Apalagi sebelum pasien ditetapkan sirosis hati, melakukan deteksi dini merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Hal ini dapat memberikan pilihan pengobatan pada pasien yang juga membantu untuk mengontrol kemajuan kerusakan hati, sehingga dapat meningkatkan kesempatan untuk bertahan hidup.
Memahami masalah tersebut, Gleneagles Hospital Singapore pun meluncurkan kampanye "Operasi Kuning" di Jakarta untuk memberikan informasi memadai bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap kesehatan liver.
Dengan teknologi bedah minimal invasif yang hanya melibatkan satu sayatan kecil, proses operasi akan terasa lebih ringan, karena rasa sakit yang berkurang juga periode pemulihan operasi akan lebih cepat.
Ini Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Liver
Kamis, 20 Agustus 2015 | 14:42 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Cegah Kanker Payudara dengan SADARI, Ini 5 Tips Penting dari Dokter Spesialis Onkologi
20 November 2024 | 11:42 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 18:29 WIB
Health | 16:15 WIB
Health | 15:04 WIB
Health | 08:33 WIB
Health | 08:15 WIB
Health | 05:15 WIB
Health | 17:50 WIB