Studi: Air Mineral dan Minuman Bersoda Picu Batu Ginjal Pada Anak

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 20 Agustus 2015 | 10:01 WIB
Studi: Air Mineral dan Minuman Bersoda Picu Batu Ginjal Pada Anak
Ilustrasi anak minum air putih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk,  dr Wempy Supit Sp.U mengatakan anak-anak yang mengonsumsi air sumur rentan menderita batu ginjal sejak dini.

Menurut Wempy kesimpulan ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan pihaknya terhadap anak-anak di daerah Rangkasbitung, Banten yang mengeluh banyak menderita batu ginjal. Setelah ditelusuri, anak-anak tersebut mengonsumsi air tanah atau sumur, yang banyak mengandung mineral.

"Sebagian besar pasien saya yang anak-anak berasal dari daerah itu," jelas Wempy di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Menurut dia, anak yang menderita batu ginjal perlu diketahui gaya hidup serta faktor keturunannya. Faktor genetik juga berperan dalam terjadinya batu ginjal karena kadar asam amino yang tinggi dalam urin.

"Gaya hidup saat ini, yang mana anak-anak banyak mengonsumsi minuman kaleng atau kemasan, bersoda juga turut menyumbang pembentukan batu ginjal," terang dokter muda tersebut.

Koordinator Urologi Siloam Hospitals Kebun Jeruk dr Marto Sugiono menambahkan letak geografis Indonesia di garis khatulistiwa membuat masyarakat rentan batu ginjal.

"Apalagi ditambah kebiasaan masyarakat yang mengonsumsi makanan yang mengandung asam urat," kata Marto.

Batu ginjal awalnya berbentuk kristal dan akan semakin membesar serta membatu jika kurang minum.

Penyakit batu ginjal diawali rasa nyeri pinggang sebelah kanan atau nyeri dekat kelamin di bawah, anyang-anyangan, hingga air seni berwarna merah darah.

Marto menejlaskan, setiap tahun lebih dari setengah juta orang datang ke rumah sakit dengan masalah saluran kemih, khususnya batu ginjal. Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif (20 hingga 50 tahun). Idealnya setiap orang mengonsumsi sekitar 2,5 liter air putih setiap harinya.

Meski demikian, tak semua penyakit itu bisa diatasi dengan obat-obatan terutama jika batu ginjal sudah berukuran 5 mm.

"Saat ini, kami mempunyai layanan "Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy", yakni atasi batu ginjal tanpa operasi," kata Marto. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI