Tren Fesyen Terbaru Ini Sangat Bahayakan Kulit

Senin, 10 Agustus 2015 | 10:32 WIB
Tren Fesyen Terbaru Ini Sangat Bahayakan Kulit
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fesyen musim panas terbaru yang disebut "seni sengatan sinar matahari" sangat memprihatinkan para ahli. Mereka menekankan bahwa kecenderungan ini meningkatkan risiko kanker kulit dua kali lipat.

Setiap musim panas, remaja dan orang dewasa pergi ke pantai atau kolam renang untuk berjemur dan mendapatkan warna kulit yang gelap sempurna. Dan pada musim panas kali ini, muncul sebuah tren fesyen baru yang mengkhawatirkan beberapa ahli karena berkaitan dengan kanker kulit.

Sayangnya tren "seni sengatan sinar matahari" ini semakin menyebar di kalangan remaja dan peminatnya terus meningkat pada sejumlah anak-anak muda.

Inti dari tren ini adalah menciptakan berbagai jenis gambar pada tubuh menggunakan tabir surya dan sinar matahari, seperti garis, huruf, lingkaran, dan lain-lain.

Seni ini mirip seperti tato, namun terkadang terlihat cukup lucu. Namun, para ahli tetap harus mengatakan tentang betapa berbahayanya hal ini untuk kesehatan anak-anak muda.

Dokter kulit terkenal Amerika, dr. Christopher Obeime dari St.Vincent Health mengatakan bahwa sengatan sinar matahari yang berat tidak hanya meningkatkan risiko kanker kulit sebesar 50 persen, tetapi juga mempercepat penuaan bagi seseorang.

Sementara itu Wakil Presiden Skin Cancer Foundation, Dr. Deborah Sarnoff, telah dipanggil untuk membasmi praktek "seni sengatan sinar matahari" ini. Dia bahkan mengatakan konsekuensi yang bisa sangat menyakitkan dan bahkan mematikan.

Dr. Sarnoff menekankan bahwa remaja, yang memiliki lima atau lebih sengatan sinar matahari, dapat meningkatkan risiko melanoma (jenis kanker kulit paling mematikan) seumur hidup mereka sebesar 80 persen. Pengobatan akibat "seni terbakar sinar matahari" ini tidak jauh berbeda dari pengobatan biasa. (Genius Beauty)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI