Cegah Penyalahgunaan Antibiotik dengan Sikap Kritis

Kamis, 06 Agustus 2015 | 12:02 WIB
Cegah Penyalahgunaan Antibiotik dengan Sikap Kritis
Ilustrasi antibiotik. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pasien cenderung menerima apapun obat yang diresepkan dokter kepadanya, karena mereka percaya bahwa dokter akan selalu memberikan yang terbaik. Padahal, tak sedikit dokter yang asal dalam memberikan antibiotik sehingga berujung pada risiko yang harus ditanggung pasien di kemudian hari.

Menanggapi hal ini, dr. Purnamawati S Pujiarto, SpAK, MMPed, penasehat Yayasan Orang Tua Peduli mengatakan, ketika diresepkan obat oleh dokter, sebaiknya pasien harus kritis dan banyak bertanya seputar kegunaan dan efek samping obat tersebut.

Pasalnya, jika obat yang diberikan tersebut tergolong antibiotik maka penggunaan yang tak tepat bisa menimbulkan resistensi pada bakteri penyebab penyakit tersebut.

"Be smart! Kita sebagai pasien juga harus tahu penyakit apa saja yang butuh antibiotik dan mana yang tidak. Jangan demam sedikit, atau batuk, pilek diberi antibiotik iya-iya saja. Karena penyakit ringan seperti itu disebabkan oleh virus sehingga obatnya bukan antibiotik," ungkap dr Purnamawati pada Seminar "Cegah Resistensi Antibiotik Demi Selamatkan Manusia" di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Bagi yang sudah telanjur mengonsumsi obat antibiotik pada penyakit-penyakit ringan, Ia dengan tegas mengimbau untuk menghentikan kebiasaan ini.

"Caranya ya stop saja. Karena sekarang sudah tahu bahaya dari resistensi obat, maka jangan sembarangan mengonsumsinya. Tidak semua bakteri di tubuh kita jahat kok, ada juga bakteri baik yang dibutuhkan tubuh. Kalau nggak sakit lalu minum antibiotik berarti bakteri baiknya juga hilang malah kekebalan tubuh bisa menurun," imbuhnya.

Sependapat dengan dr Purnamawati, Guru Besar Farmakologi Universitas Indonesia, Prof. DR. dr Rianto Setiabudy mengatakan bahwa dokter juga harus turut aktif memberi informasi selengkap-lengkapnya untuk pasien. Dalam pemberian obat pun harus bijak, masuk akal dan rasional.

"Dokter harus mendidik pasiennya. Kalau saya menjadi dokter saya akan jelaskan kenapa saya tidak memberi antibiotik. Sehingga masyarakat akan berusaha melindungi dirinya dari resistensi obat itu," pungkas Prof Rianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI